Ruteng, Vox NTT-Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Manggarai kembali menyelenggarakan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Selasa (19/10/21).
Kali ini, Program Kotaku menyasar di Kelurahan Lawir, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, dengan dua mata kegiatan yakni pembangunan drainase baru dan rehabilitasi.
Seminggu sebelumnya, lokus Program Kotaku menyasar di Kelurahan Wali dengan item kegiatan yakni pembangunan rabat. Besaran uang yang dianggarkan untuk Program Kotaku tahun 2021 sebanyak Rp60 juta.
Kepala seksi (Kasi) Kawasan Permukiman Oktaviani menjelaskan, tujuan penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah untuk mengatasi kekumuhan yang ada di dua kelurahan terpilih.
Ia juga menyampaikan bahwa banyak Kelurahan di Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai yang mengalami kumuh. Namun demikian, tidak semuanya bisa dijangkau oleh Program Kotaku karena keterbatasan keuangan.
Pada tahun 2021 ini, lanjut Kasi Oktaviani, anggaran yang dialokasikan oleh Pemda untuk Program Kotaku sangat sedikit yakni hanya Rp60 juta. Ia pun mengharapkan agar Pemda bisa mengalokasikan uang yang cukup banyak agar nanti Program Kotaku bisa menjangkau semua kelurahan di Kota Ruteng.
Selain pemerintah, ia juga mengharapkan agar masyarakat setempat bisa menjaga pembangunan itu dengan sebaik-baiknya.
“Lalu harapan lainnya, masyarakat juga bisa meningkatkan kesadaran untuk menjaga pembangunan tersebut karena kita ingin keluar dari kekumuhan itu kita bisa terwujud,” katanya.
Senada dengan Kasi Oktaviani, Ketua Tim Fasilitator Program Kotaku Kabupaten Manggarai Densimus Nanus menjelaskan, total panjang drainase yang dibangun dan direhabilitasi sepanjang 95 meter.
Dasar pelaksanaan kegiatan tersebut, kata Densimus, yakni dengan melihat kondisi pada saat musim hujan tiba yakni terjadi luapan air.
“Ketika musim hujan terjadi genangan air di permukiman warga yang disebabkan oleh luapan air dari saluran pembuangan limbah rumah tangga. Dan terjadinya luapan air dari saluran drainase ke badan jalan yang disebabkan oleh saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik akibat dari kondisi saluran drainase yang rusak baik dinding maupun lantai drainasenya,” jelasnya.
Terpisah, Lurah Kelurahan Lawir Fred Patria menyampaikan ucapan terima kasih kepada Program Kotaku yang telah memilih wilayah kelurahannya menjadi lokasi pelaksanaan program tersebut.
“Pada prinsipnya masyarakat di Kelurahan Lawir merasa bersyukur sekali dengan bantuan dari Dinas Perumahan Rakyat Manggarai yang berkolaborasi dengan Program Kotaku. Karena jujur saja meskipun anggaran tahun ini dipangkas tetapi Kelurahan Lawir tetap dipilih untuk mendapatkan program ini. Respons masyarakat juga sangat senang dengan bantuan ini,” tuturnya di sela-sela pembangunan drainase tersebut.
Menurut Fred, kondisi Kelurahan Lawir membutuhkan sentuhan Program Kotaku dalam rangka untuk mengatasi masalah kumuh. Salah satunya adalah di Lingko Widang.
“Memang di Kelurahan Lawir ini masih banyak hal yang harus diperbaiki seperti jalan di Lingko Mongkol ke bawah, muda-mudahan dengan hadirnya Program Kotaku nanti perbaiki jalan dianggarkan,” tambahnya.
Fred pun mengharapkan agar kesadaran masyarakat akan Program Kotaku dan juga cara-cara mengatasi kekumuhan bisa ditingkatkan.
“Harapannya semoga masyarakat semakin sadar dengan pembangunan ini karena jujur saja masih banyak infrastruktur yang harus perlu di perlu diperbaiki dan dibangun di kelurahan ini maka dari itu Lawir ini terhindar dari kota kumuh supaya ke depan tidak menjadi Kelurahan Kota Kumuh,” tutupnya.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba