Kupang, Vox NTT – Sebanyak lima orang mahasiswa asal Nagekeo yang mengenyam pendidikan di Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dianiaya oleh sekelompok orang tidak dikenal hingga mengalami luka.
Kelima korban itu masing-masing berinisial, MKPW, FDFM, MEB, TETL, dan FK.
Korban MEB yang juga sebagai Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Asal Negekeo (Permasna) Kupang mengaku, akibat dipukul orang tidak dikenal ia mengalami bengkak di rahang kanan dan luka di pipi bagian kanan.
“Saya mengalami bengkak di rahang bagian kanan kakak dan luka di pipi bagian kanan. Hanya sekarang membaik karena ada kompres kakak,” kata MEB kepada VoxNtt.com, Senin (01/11/2021).
Peristiwa itu, kata dia, terjadi di Gang Damai, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, pada Sabtu (30/10/2021) dini hari sekitar pukul 04.30 Wita.
“Hari Sabtu kami ada hadir undangan wisuda kaka senior organisasi kakak
Permasna punya. Beliau ada undang saya untuk hadir. Dan saya jalan dengan anak-anak Permasna ke sana di Oeba,” katanya.
Usai mengikuti acara wisuda tersebut, mereka langsung pulang ke Sekretariat Permasna. Namun dalam perjalanan mereka dihadang oleh sekelompok orang tidak dikenal.
“Kami pulang sekitar jam 3 pagi begitu kaka, kami mau pulang ke Sekret dan beberapa orang mau balik ke Penfui tempat tinggal mereka. Hanya kami jalan satu arah dulu sampai Sekret setelah itu baru mereka sebagian pulang ke kos mereka masing-masing,” kata MEB.
“Seperti biasa kami lewat di situ (Gang Damai) juga tidak kenapa-kenapa. Waktu kami lewat juga kami ada jalan 4 motor dan kami 8 orang dan perempuan hanya saya. Kami jalan dengan motor juga pelan-pelan,” imbuh dia.
Di Gang Damai, MEB mengaku sempat melihat sekelompok tidak dikenal tersebut. Karena tidak ada masalah apa-apa dengan mereka, para mahasiswa tersebut lantas berani melewati Gang Damai. Sayangnya, saat lewat ada beberapa orang turun dan langsung menghadang para mahasiswa.
Sebagai informasi, kasus ini telah dilaporkan ke pihak Kepolisian Resor Kupang Kota dengan laporan polisi nomor LP-B/678/X/2021/SPKT/ Resor Kupang Kota tanggal 30 Oktober 2021.
Mengutuk Keras
Yohanes Care, Senior Ikatan Mahasiswa asal Negekeo Kupang mengutuk keras kasus dugaan pengeroyokan terhadap yuniornya tersebut.
“Saya mengutuk keras tindakan pengeroyokan oleh sekelompok orang yang diduga preman di Gang Damai Liliba terhadap adik-adik saya terutama terhadap ketua Permasna Kupang yang adalah seorang perempuan,” tegasnya.
Sebagai mantan Ketua Permasna, ia merasa dilecehkan dengan aksi tidak terpuji oleh sekelompok orang tersebut.
Sebab itu, ia meminta pihak Polres Kupang Kota untuk sesegera mungkin menangkap terduga pelaku pengeroyokan tersebut.
“Tidak susah menemukan para pelaku sebab mereka ini bukan baru pertama kali berulah. Sudah banyak keluhan warga terkait aksi-aksi premanisme oleh oknum-oknum ini,” ujar Yohanes.
Ia kembali menegaskan pelaku harus segera ditangkap dan diproses hukum agar dapat memberikan efek jera, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
“Ini juga untuk menciptakan rasa aman bagi adik-adik Permasna dan warga yang berdomisili di seputaran Gang Damai Liliba dan warga Kota Kupang secara secara umum, ” tegasnya lagi.
Ketua Ikatan Keluarga Besar Negekeo (Ikebana) Kupang Marsianus Jawa juga meminta Polres Kupang Kota agar segera merespons laporan dugaan pengeroyokan tersebut.
“Sebagai Ketua Ikebana di Kupang, saya sudah hadir di Polres Kupang Kota pada hari Sabtu. Kita memberi dukungan kepada pihak Polresta untuk segera merespons, minimal memanggil para pelaku agar ada efek jera,” kata Marsianus.
Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manasye Jaha, S.H melalui Kanit Pidum Rico mengatakan, pihaknya segera mengirim Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) kepada pelapor.
“Nanti kami segera kirim SP2HP-nya ke pelapor untuk perkembangan kasus,” ujarnya saat dikonfirmasi VoxNtt.com, Senin siang.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba