Kupang, Vox NTT- Wakil ketua 1 DPRD Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Tulasi, mengaku telah mengirim pesan (WhatsApp) tak senonoh pada kedua stafnya. Sebelumnya, chatting mesum Agustinus ramai jadi perbincangan netizen.
Seperti dilansir dari Sindonews.com, tangkapan layar ajakan bersetubuh yang diduga dikirimkan oleh pimpinan DPRD Kabupaten TTU tersebut, beredar luas di media sosial. Dua staf yang diajak mesum tersebut, merupakan ASN di Sekretariat DPRD Kabupaten TTU, berinisial YD, dan BT.
YT dan BT dikirimi oleh orang yang diduga pimpinan DPRD Kabupaten TTU, melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp (WA). Dalam hasil percakapan itu, Agustinus mengajak stafnya YD maupun BT untuk menemuinya di dalam kamar hotel.
Ajakan untuk bertemu di dalam kamar hotel tersebut, ditolak oleh YD dan BT. Karena ditolak, pemilik nomor WA yang diduga pimpinan DPRD Kabupaten TTU itu, akhirnya mengirim foto bertelanjang dada dengan posisi berbaring di tempat tidur, sambil tersenyum sayu.
Agustinus mengakui kekhilafannya dengan meminta maaf secara terbuka kepada publik atas beredarnya pesan ajakan mesum terhadap kedua stafnya saat kunjungan kerja bersama seluruh anggota DPRD TTU di Denpasar, Bali pekan lalu.
Melalui surat terbuka, Agustinus menyampaikan permohonan maaf kepada kepada korban (BT dan YD) beserta keluarganya, juga kepada lembaga DPRD TTU, Partai Golkar dan masyarakat TTU, atau semua pihak yang merasa tidak nyaman.
“Saya merasa harus meminta maaf yang tulus kepada pihak yang merasa dirugikan atas “kekhilafan saya”. Sebagai manusia saya merasa bahwa Tindakan yang saya lakukan tidak patut bukan saja karena bertentangan dengan nilai-nilai Agama yang saya anut, melainkan juga ‘berlawanan dan bertentangan’ dengan ‘nilai-nilai’ etis, tradisi dan budaya luhur masyarakat kita yang sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita,” demikian surat permohonan maaf Agustinus Tulasi yang dikirim kepada beberapa media.
Dalam suratnya, Agustinus menyebutkan tidak ada niat sedikit pun dari hati dan pikirannya untuk merendahkan martabat kaum wanita.
“Karena saya dan semua laki-laki sesungguhnya lahir dari kandungan ibu atau kandungan kaum wanita. Dari hati saya yang paling dalam mengatakan, kaum ibu harus dijunjung tinggi harkat dan martabatnya, sebab tanpa ibu-ibu sesungguhnya kaum laki-laki tidaklah lengkap hidupnya,” katanya.
“Menurut pikiran dan perasaan saya yang paling dalam, kaum wanita dan kaum laki-laki memang hidup sejajar dalam segala aspek kehidupan. Maka, sesuai ajaran Tuhan Yesus, sepantasnyalah saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya, kepada kedua sahabat yang telah merasa ‘direndahkan’, dan saya mendoakan kedua beliau untuk berkenan memaafkan tindakan saya yang tidak menyenangkan tersebut,”
“Saya hanyalah manusia biasa yang sering lakukan kekhilafan. Semoga Tuhan berkenan mengampuni tindakan saya, dan smoga Tuhan juga berkenan di hati kedua beliau dan keluarganya untuk berkenan memaafkan kekhilafan saya,” sambung Agus dalam surat itu.
Bagian akhir Agustinus menulis,
“Demikian pernyataan maaf saya secara terbuka ini. Semoga Tuhan memaafkan saya, dan semoga saudara sekalian yang merasa dirugikan dan merasa tidak nyaman dengan berita ini, dimampukan Tuhan Yesus untuk selalu berjalan lurus dan sukses dalam berkarya. Tuhan Yesus memberkati, Amin,”. (Ronis Natom)