Labuan Bajo, Vox NTT- AKBP Rita Wulandari Wibowo menjadi satu-satunya Polwan Indonesia yang menerima penghargaan IAWP Award.
AKBP Rita mendapat penghargaan dari Asosiasi Polisi Wanita Internasional tersebut bersama 9 polisi dari negara lainnya.
Penghargaan diberikan kepada AKBP Rita dan ke-9 Polwan lainnya yang dinilai terbaik dalam bidang penanganan kejahatan terhadap perempuan dalam kategori Prevention and Detection of Violence Against Women Award 2020 (Penghargaan Pencegahan dan Deteksi Kekerasan Terhadap Perempuan 2020).
AKBP Rita menyampaikan terima kasih kepada Kapolri yang telah mendukung Polwan, dengan memberikan akses dan kesempatan untuk maju.
Kapolri juga, kata AKBP Rita, telah memperhatikan soal kesetaraan gender di lingkungan Polri. Hal itu dibuktikan dengan jabatan strategis yang diberikan kepada AKBP Rita sebagai Kapolres di Kota Tegal.
“Tidak hanya perempuan yang saya advokasi, polisi laki-laki (Polki) juga saya libatkan dan berikan motivasi dalam penanganan kasus perempuan anak untuk ikut sensitif dan responsif gender, karena kita yakin mereka pasti memiliki seorang ibu, istri, anak, saudara yang perempuan sehingga memungkinkan mereka untuk menanganinya dengan profesional dan sensitif gender. Dengan demikian misi perlindungan ini akan menjadi lebih kuat dengan saling melengkapi,” terang Rita.
“Sebagai perempuan saya ingin menguatkan dan berharap untuk bisa bergandengan tangan dan bahu membahu memerangi masalah kejahatan serta kekerasan terhadap perempuan dan anak di mana pun kita berada melalui konsep 3 E: to Embrace, to Encourage, and to Empower,” ujar AKBP Rita yang saat ini bertugas di Pusinafis Bareskrim Polri.
Sementara itu, Presiden IAWP Deborah Friedl menyampaikan bahwa, Rita mendapatkan award ini karena dinilai dari konsistensi dan kecintaannya selama 17 tahun menangani kasus perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum, baik melalui siber maupun kejahatan konvensional.
“Pengungkapan kasus-kasus seperti kekerasan fisik, psikis atau seksual pada tindak pidana perdagangan orang, perdagangan organ tubuh, pelacuran atau pornografi anak, penyelundupan manusia atau people smuggling, dan pengiriman pekerja ilegal ke luar negeri untuk dieksploitasi secara fisik/ seksual serta terlibat dalam operasi pemulangan 2.500 TKIB dan WNIO dari Timur Tengah ke Indonesia,” ujarnya dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba