Ruteng, Vox NTT- Unika Santu Paulus – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng merayakan misa syukur dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-62, Jumat (12/11/2021).
Selain merayakan usia lembaga yang baru, perayaan ekaristi ini juga menjadi momen perutusan bagi wisudawan dan syukur atas anugerah jabatan akademik guru besar yang diterima Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Prof. Dr. Yohanes Servatius Lon, M.A.
Perayaan ekaristi itu juga diisi dengan ritus syukur pemberkatan Gedung Utama Barat (GUB) Unika Santu Paulus Ruteng.
Perayaan ekaristi yang berlangsung di Lobi GUB Unika Santu Paulus Ruteng ini dipimpin oleh Uskup Denpasar, Mgr. Silvester San, Pr dan didampingi oleh Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, Pr. bersama belasan imam sebagai konselebran.
Misa yang juga disiarkan secara live streaming melalui media zoom meeting dan kanal youtube itu dihadiri secara langsung oleh ratusan dosen dan pegawai Unika Santu Paulus Ruteng. Sementara, para wisudawan dan mahasiswa lainnya mengikuti perayaan ini secara virtual.
Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat, Pr. dalam homilinya menyagatakan,perayaan syukur dengan empat intensi ini dijalankan dengan kesadaran iman bahwa semua yang diterima lembaga Unika Santu Paulus Ruteng adalah berkat kemurahan Tuhan.
“Semua intensi kita ini kita bawa ke dalam perayaan ekaristi, perayaan syukur, sebagai ungkapan bahwa segala sesuatu yang kita alami dam yang kita terima selalu berasal dari kasih karunia Tuhan yang sungguh mengasihi kita,” ujarnya.
Dalam salah satu bagian homilinya, Mgr Sipri menyampaikan pesan khusus kepada para wisudawan/wisudawati Unika Santu Paulus Ruteng tahun 2021.
“Secara khusus kepada para wisudawan/wisudawati yang segera akan diutus ke tengah-tengah kehidupan mesyarakat ini, tentu semuanya tidak luput dari suasana hidup yang nyata. Kenyataan hidup yang telah dan bakal dihadapi tentu menyimpan harapan. Setiap kita berjuang untuk mencari, menemukan, dan akhirnya tiba pada alam kehidupan bersama yang injili,” pesannya.
Lebih lanjut Uskup yang pernah menjadi Sekretaris Eksekutif Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) itu mengingatkan besarnya tantangan yang menanti para wisudawan di medan pengabdian.
“Tetapi, pasti tak mngkin kita semua berjalan bebas hambatan, tanpa rintangan. Bila diikuti dan disimak melalui kemampuan membaca tanda-tanda zaman. Dunia sebenarnya tetap dihantam oleh badai kekaburan nilai. Apa yang disebut, misalnya, relativisme agama itu sungguh-sungguh nyata. Saat orang menjadi bimbang dan terus berada dalam ketidakpastian mengenai prinsip atau nilai-nilai hidup dalam panorama keagamaan,” lanjutnya.
Uskup kelahiran Cibal itu mengharapkan para wisudawan/wisudawati menyadari perutusan mereka sebagai bentuk ambil bagian dalam perutusan Yesus yaitu menjadi imam, nabi dan raja dalam terang marwah kebenaran.
“Dalam bingkai perutusan Kristus, Tuhan dan Guru, kalian semua diutus sebagai imam, nabi, dan raja di atas segalanya, dalam cahaya tema perayaan ini, yakni Kuduskanlah Mereka dalam Kebenaran, kalian diutus untuk tetap mengusung marwah kebenaran. Kebenaran yang dimaksudkan adalah kebenaran injili, keberanaran Kerajaan Allah. Dan kehendak Allah itu tidak lain adalah keselamatan manusia itu sendiri dalam kuasa Allah yang mengasihi,” pungkasnya.
Usai perayaan ekaristi syukur, acara dilanjutkan dengan resepsi makan siang bersama yang berlangsung di Lobi GUB Unika Santu Paulus Ruteng. Para imam, dosen dan pegawai Unika Santu Paulus Ruteng tampak larut dalam kebahagiaan bersama.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba