Labuan Bajo, Vox NTT– Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dari Fraksi Gabungan Bintang Pembangunan Ali Imran mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk meningkatkan status Pustu Komodo, Desa Komodo, Kecamatan Komodo, menjadi puskesmas.
Hal itu sangat penting mengingat beberapa bulan terakhir, ada dua wisatawan yang meninggal di Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) dievakuasi ke Pustu Komodo sebelum dibawa ke Labuan Bajo.
“Kita juga tagih janji pada Pemerintahan Edi-Weng. Saat itu Pa Wakil (dr. Yulianus Weng) waktu kampanye di Pulau Komodo berjanji akan membangun Puskesmas Apung di Kawasan TNK,” ujar Ali kepada VoxNtt.com, Selasa (30/11/2021).
Ali mengakui, keuangan daerah saat ini tidak stabil. Karena itu, dia berharap di tahun 2022 Pemkab Mabar dapat meningkatkan status Pustu Komodo menjadi puskesmas.
“Mungkin karena pandemi tahun ini makanya pemerintah belum penuhi janji itu. Karena itu kami mendorong pemerintah di tahun 2022 dapat direalisasikan janji tersebut,” pinta Politisi PBB itu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Mabar dr. Yulianus Weng menyebut dalam perencanaannya, Pemkab Mabar telah merencanakan peningkatan status Pustu Komodo menjadi puskesmas.
“Memang Labuan Bajo sebagai kota wisata super premiun, kita bertekad membuat setiap wisatawan yang datang itu aman dan nyaman. Terutama terkait dengan fasilitas kesehatan. Yang ada di Komodo itu pustu, memang dalam perencanaan Pemerintah Daerah bahwa kita akan merencanakan peningkatan status pustu menjadi puskesmas,” kata Wabup Yulianus.
Kendati demikian kata dia, karena keterbatasan anggaran, rencana tersebut belum dilaksanakan di tahun 2022.
“Tapi karena keterbatasan anggaran, maka rencana itu belum bisa dilaksanakan di tahun 2022. Berharap di tahun 2023 rencana itu bisa dibuat meningkatkan status Pustu menjadi puskesmas,” harapnya.
Meski belum ditingkatkan menjadi puskesmas, Wabup Yulianus mengatakan, di tahun 2022, Pemkab Mabar akan melengkapi sarana dan prasarana di Pustu Komodo.
Selain sarana dan prasarana kata dia, Pemkab Mabar akan memberikan pelatihan peningkatan kompetensi untuk tenaga-tenaga medis di Pustu Komodo.
“Tetapi kendati demikian, tahun 2022 kami akan melengkapi sarana dan prasarana yang ada di Pustu ini. Yang kedua akan meningkatkan kompetensi tenaga-tenaga yang ada di Pustu Komodo sehingga mereka bisa menangani bila terjadi sesuatu dengan para wisatawan,” kata Politisi Golkar itu.
Mantan Kadis Kesehatan Manggarai itu menyebut, di tahun 2023, pustu Komodo akan ditingkatkan menjadi Puskesmas Pariwisata.
“Nanti rencana ke depannya akan menjadi Puskesmas Pariwisata. Kita merencanakan 3 tempat yang kita usulkan, tapi karena keterbatasan anggaran dan tahun depan anggaran DAK itu banyak untuk pembangunan Rumah Sakit, maka sebagian terserap semua,” paparnya
Dia menambahkan, di tahun 2022 selain sarana dan prasarana, serta pelatihan untuk tenaga-tenaga medis, Pemkab Mabar akan menambah tenaga medis, serta obat-obatan di Pustu Komodo.
“Kita akan tingkatkan sarana dan prasarana, tenaganya akan ditambah dan yang paling penting kita melatih cara cekatan dan punya kompetensi, termasuk juga obat-obatan. Mudah-mudahan kita punya banyak dokter, kita juga bisa tempatkan dokter yang ada di sana dan setiap saat dokternya ada di Pustu,” tutupnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba
Perhatian Pemda Mabar terhadap Kesehatan Dinilai Masih Rendah