Ruteng, Vox NTT- Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit memberi penghargaan berupa piagam kepada SMA Swasta Katolik St. Fransiskus Xaverius Ruteng dan SMPN 4 Langke Rembong atas kinerja yang baik melalui peningkatan inovasi belajar online dan perpustakaan digital di masa pandemi Covid-19, Selasa (30/11/2021).
Penyerahan penghargaan yang berlangsung di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai itu diterima oleh Pastor Martin Wiliam selaku Kepala Sekolah SMA Swasta Katolik St. Fransiskus Xaverius Ruteng dan Wenseslaus Resman W. Yan, Kepala SMPN 4 Langke Rembong.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Nabit memberi apresiasi untuk inisiatif dan karya inovatif yang telah dilakukan oleh dua lembaga pendidikan itu.
“Dalam kondisi pandemi Covid-19 saya kira sudah pada tempatnya untuk setiap inisiatif-inisiatif yang baik yang kita sebut inovasi, yang meskipun di banyak tempat hal ini biasa saja, tetapi di tempat kita ini sesuatu yang luar biasa. Kita sedang menghargai inisiatif yang konsistensi dari Bapak kepala sekolah di tingkat SMP dan SMA yang juga menjadi contoh bagi sekolah lain. Sekolah-sekolah lain juga mungkin sudah dilakukan tetapi tidak semasif, sebagaimana dilakukan di SMPN 4 Langke Rembong dan pada SMA Swasta St. Fransiskus Ruteng,” ucapnya.
Menurutnya, pendidikan itu sangat penting di era seperti sekarang ini. Pendidikan menjembatani kesetaraan. Hanya pendidikan saja, orang akan beralih ke tangga yang lebih tinggi. Karena itu, dia meminta kepada semua guru dan tenaga kependidikan untuk bergerak bersama dan bergerak dengan hati.
“Kalau saya berdiri hari ini di sini itu karena pendidikan. Naik kelas itu ya, karena pendidikan. Dan hanya pendidikan yang bermutu yang menyebabkan orang lompat kelas. Karena itu mari kita wujudkan pendidikan di Manggarai yang bermutu,” lanjut Bupati Nabit.
Diakuinya bahwa pemerintah tidak bisa melakukan semuanya sendirian. Harus tetap bergandeng tangan dengan pihak-pihak lain, termasuk di dalamnya adalah para peserta didik. Karena itu, dia meminta kepada setiap tenaga pengajar untuk mulai menjadi pendidik. Tujuanya adalah supaya setiap anak menemukan jalannya sendiri.
Sementara itu dalam laporannya, Kadis Pendidikan Kabupaten Manggarai, Fransiskus Gero mengapresiasi kinerja dari kedua sekolah tersebut yang mana di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19 kedua sekolah ini telah memprakarsai inovasi digital dalam proses pembelajaran di sekolah.
“Di tengah keterbatasan ini masih ada sekolah-sekolah yang memprakarsai inovasi digital. Mengaplikasikan pembelajaran dalam bentuk Zoom Meeting, Edmodo, dan lain sebagainya. Ini sesuatu yang luar biasa, sehingga sepatutnya pemerintah memberikan apresiasi atas kinerja yang baik ini,” paparnya.
Dia berharap dengan diberikannya piagam penghargaan ini menjadi daya pacu bagi kedua sekolah tersebut agar kemampuan berinovasi ini terus ditingkatkan. Selain itu, kedua sekolah ini bisa menjadi model bagi sekolah-sekolah lainnya.
Sementara itu, saat diwawancarai, Kepala SMPN 4 Langke Rembong Wens Resman mengatakan, dengan diterimanya penghargaan ini dirinya dipacu untuk terus mengembangkan berbagai aplikasi dalam proses pembelajaran.
Aplikasi-aplikasi ini tidak hanya diberlakukan dalam masa pandemi, tetapi selanjutnya akan menjadi program tetap. Di mana setiap rumpun mata pelajaran harus bisa menciptakan aplikasinya sendiri dalam pembelajaran.
“Untuk para peserta didik, sekolah punya program bagaimana mereka semua dilatih untuk membuat video pembelajaran sehingga menjadi bekal bagi mereka untuk masa depan. Selain itu, mereka diajar untuk mengedit video, dan kemudian meng-upload ke Youtube. Sebentar lagi aplikasi informasi manajemen terpadu dan berkelanjutan di-launching pada awal Desember nanti. Kami juga akan membuat perlombaan berbasis digital,” ujar Wens Resman.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba
Dapur Tara, Restoran dengan Konsep Alam Bertarung di Tengah Gemuruhnya Super Premium