Ruteng, Vox NTT- Sembilan dosen Unika Santu Paulus Ruteng mengikuti pelatihan Pendamping Peningkatan Budaya Mutu Perguruan Tinggi (Auditor AMI – PT) pada 29 November-1 Desember 2021.
Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2SDM LPPM) Institut Pertanian Bogor. Kegiatan diikuti oleh lebih dari 70 peserta dari berbagai kampus di Indonesia.
Selama pelatihan, para peserta dibekali dengan materi terkait kebijakan nasional sistem penjaminan mutu Perguruan Tinggi dan teknik audit mutu internal.
Selain mendapat materi pelatihan, para peserta juga mengikuti uji kompetensi auditor AMI PT pada 2 Desember 2021.
P2SDM LPPM IPB menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Quantum HRM Internasional untuk melaksanakan uji kompetensi tersebut.
Materi uji kompetensi meliputi kompetensi teknis auditor AMI PT, kompetensi manajerial, psikotes, tes wawasan kebangsaan, dan tes Bahasa Inggris.
Untuk dinyatakan kompeten sebagai auditor AMI PT, LSP Quantum HRM Internasional menetapkan passing grade 50.01.
Berbagai tes kompetensi ini dilaksanakan selama kurang lebih 5 jam. Berdasarkan hasil tes, sembilan dosen Unika Santu Paulus Ruteng yang ikut dalam uji kompetensi berhasil melampaui passing grade tersebut dan dinyatakan layak atau kompeten sebagai auditor AMI – PT.
Mereka yang lolos passing grade uji kompetensi auditor AMI – PT antara lain: Dr. Ans Prawati Yuliantari, M.Hum dan Petrus Redy P. Jaya, S.Fil., M.Pd., dari Lembaga Penjaminan Mutu Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd., Tarsianus Golo, S.Fil., M.H., dan Rizki Adiputra Taopan, S.Si., M.Si., dari Unit Penjaminan Mutu Fakultas, Marlinda Mulu, S.Si., M.Pd., Theresia Alviani Sum, M.Pd., drh. Elisabeth Yulia Nugraha, S.KH., M.Si., dan Devi Liana, S.P., M.Si.
Para dosen tersebut berasal dari berbagai Gugus Kendali Mutu Program Studi di Unika Santu Paulus Ruteng.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Unika Santu Paulus Ruteng Dr. Ans Prawati Yuliantari, M.Hum, mengatakan, hasil uji kompetensi Auditor AMI – PT ini telah menambah jumlah dosen Unika Santu Paulus Ruteng yang dinyatakan kompeten dan tersertifikasi sebagai auditor mutu internal Perguruan Tinggi.
Saat ini jumlah Auditor AMI PT Unika sebanyak 12 orang dosen. Jumlah ini, kata dia, memang belum mencapai persentase ideal yang menjadi persyaratan akreditasi, namun kampus akan terus berupaya agar semua dosen yang mendapat tugas tambahan pada Gugus Kendali Mutu (GKM) di tiap unit Program Studi tersertifikasi sebagai Auditor AMI – PT.
“Ke depan dengan bertambahnya jumlah auditor yang bersertifikasi, Lembaga Penjaminan Mutu akan berupaya menjamin peningkatan mutu Perguruan Tinggi yang terencana dan berkelanjutan yang akan berdampak pada peningkatan status akreditasi dan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap Unika Santu Paulus Ruteng,” kata Yuliantari.
Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris UPM Fakultas Ilmu Kesehatan Unika Santu Paulus Ruteng, Tarsianus Golo, S.Fil., M.H.
Tarsianus mengucapkan terima kasih atas kepercayaan lembaga Unika Santu Paulus Ruteng melalui LPM dan kerja sama yang telah memberi kesempatan para dosen di lembaga itu untuk mengikuti Pelatihan Pendamping Peningkatan Budaya Mutu Perguruan Tinggi dan sertifikasi auditor AMI-PT.
Melalui pelatihan, kata dia, uji kompetensi dan sertifikasi auditor benar-benar memperoleh input yang berkualitas baik melalui materi yang disampaikan, diskusi kelompok maupun simulasi AMI pada beberapa PS di IPB.
“Kami benar-benar mendapat pencerahan tentang bagaimana AMI harus dirancang, dilaksanakan, mekanisme pelaporan hasil hingga ditindaklanjuti dalam Rapat Tinjauan Manajemen pada level pimpinan,” katanya.
Menurut dia, sertifikasi auditor mutu internal ini adalah manifestasi komitmen lembaga guna menumbuhkembangkan budaya mutu, sehingga pola pikir, pola sikap dan pola perilaku mengacu pada standar mutu Perguruan Tinggi.
“Ini merupakan awal yang baik untuk membudayakan mutu di lingkup PS dan PT dan membangkitkan kesadaran bahwa hasil AMI bukanlah aib tetapi patokan untuk perbaikan serta berimplikasi pada peningkatan peringkat akreditasi PS maupun PT apabila dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan,” kata Tarsianus.
Penulis: Ardy Abba