Ruteng, Vox NTT- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Salahudin Uno melakukan kunjungan ke Desa Wisata Wae Rebo, Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, NTT, pada 2 hingga 3 Desember 2021.
Menteri Sandiaga bersama rombongan diterima langsung oleh Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit; Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Matias Masir; Pimpinan Perangkat Daerah, para Camat, Kepala Desa, Tokoh Adat, serta Tokoh Masyarakat Kampung Adat Wae Rebo.
Di hadapan masyarakat adat Wae Rebo, Menteri Sandiaga mengaku senang karena bisa mengunjungi dan merasakan langsung kehangatan penyambutan masyarakat adat Wae Rebo.
”Tentu saja saya sangat merasa bahagia, bukan hanya mengunjungi tapi juga menginap dan merasakan kehangatan penyambutan dari masyarakat yang betul-betul secara tulus, ikhlas ingin mengembangkan dan menyejahterakan masyarakat dengan kearifan lokal dan kelestarian budaya,” tutur mantan Wakil Gubernur DKI itu.
Bagi Sandiaga, Wae Rebo merupakan simbol kebangkitan ekonomi Indonesia. Sebab, masyarakat khususnya anak muda kampung adat Wae Rebo terus berkarya dan berprestasi kendati berada di tengah badai pandemi Covid-19.
Ia pun berharap agar desa wisata Wae Rebo bisa mewakili Indonesia dalam ajang UNWTO Internasional tahun 2022 yang akan datang.
Untuk itu, pihaknya berjanji untuk menugaskan Ketua Dewan Juri Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021, Prof. Azril Azahari untuk memberikan pendampingan dan melakukan penataan dan asesmen kekurangan di Wae Rebo.
”Saya nanti akan langsung memerintahkan Prof. Azril dengan Surat Keputusan, agar mulai ditata betul-betul, apa kekurangan atau apa yang harus lebih diangkat, akan kita penuhi. Karena ini kesempatan Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa desa wisata kita betul-betul ramah lingkungan dan berkelanjutan serta memberikan kesejahteraan kepada masyarakat,” katanya.
“Saya justru membayangkan, masa depan Pariwisata, seperti destinasi-destinasi seperti Wae Rebo ini. Kita tinggalkan destinasi yang hanya mengumpulkan sampah banyak berbondong-bondong, tapi destinasi yang berbasis kualitas, dan berbasis lingkungan berkelanjutan,” tambahnya lagi.
Dalam mewujudkan Wae Rebo jadi Desa Wisata terbaik di Dunia, salah satu faktor pendukung adalah kualitas sumber daya manusia (SDM).
Menurut Menteri Sandiaga, SDM harus disiapkan secara masif, untuk memastikan kawasan pariwisata super prioritas Labuan Bajo (yang meliputi 11 kabupaten) tersentuh dengan program pariwisata.
“Saya ingin berikan kesempatan kepada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, untuk Bang Nadiem turun juga dengan tim khususnya, agar SDM di seluruh Manggarai dan destinasi super prioritas ini bisa kita identifikasi bersama, dan kita akan rakor (rapat koordinasi) segera sebelum akhir tahun bersama Pak Nadiem Makarim,” ujar dia.
Di hadapan Menteri Sandi Uno, Ketua Lembaga Adat Wae Rebo, Frans Mudir mengusulkan kepada pemerintah agar memberikan beasiswa penuh kepada masyarakat adat Kampung Wae Rebo yang hendak kuliah ataupun yang sedang kuliah.
“Mewakili masyarakat adat Wae Rebo seluruhnya, demi peningkatan SDM masyarakat, kami mengusulkan kalau boleh anak-anak dari masyarakat Wae Rebo untuk tahun ajaran ini yang masuk kuliah atau yang sedang kuliah untuk mendapat beasiswa penuh,” ungkapnya.
Usulan itu langsung disambut baik oleh Menteri Sandiaga Uno. Tapi ia menegaskan, orang yang mendapatkan beasiswa itu harus kembali untuk mengembangkan Wisata Wae Rebo Ketika selesai mengenyam pendidikan atau pelatihan.
“Ini usulan yang baik, langsung saja diusulkan ke Badan Otorita (BPOLBF) untuk diproses, dan nanti akan dipilih tentunya sesuai dengan slot-slotnya dan ini nanti kita namakan beasiswa khusus untuk Wae Rebo. Para sholar (penerima beasiswa) nanti semoga bisa membawa ilmunya kembali, dengan harus ada keterikatan. Mereka haru kembali ke sini untuk melakukan kegiatan yang berdampak kepada masyarakat,” katanya.
Menanggapi itu, Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf atas kepedulian dalam pengembangan wisata Wae Rebo.
Ia juga berharap agar cita-cita Wae Rebo menjadi desa wisata terbaik di dunia bisa terwujud.
“Terima kasih, Mas Menteri. Atas nama Pemerintah Kabupaten Manggarai dan masyarakat Manggarai seluruhnya, kami mengucapkan limpah terima kasih atas kunjungan, untuk kesempatan berbagi dengan Mas Menteri dan teman-teman, dari kami tidak ada kata lain selain terima kasih. Dan kami menantikan pendampingan, supaya apapun yang menjadi cita-cita bisa terwujud,” katanya.
Pengembangan Kawasan Wisata Wae Rebo
Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit menungkapkan, kunjungan Menteri Kemenparekraf ini dalam rangka penilaian dalam ajang desa wisata yang akan mewakili Indonesia untuk ajang desa wisata internasional.
“Intinya Pak Menteri mengharapkan supaya kita tetap menjaga keaslian lingkungan alam dari kawasan Wae Rebo ini. Supaya bisa menjadi titik kunjungan dari wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” katanya.
Menurut Bupati Hery, pihaknya berada di jalur yang tepat, karena mengembangkan wisata budaya.
Apalagi, dalam kondisi pandemi Covid-19, wisata yang ideal untuk dikembangkan adalah jenis wisata yang mengedepankan lingkungan, alam yang asri, dan budaya, seperti Wae Rebo.
“Karena kita tidak mengumpulkan masa terlalu banyak, artinya kita tidak mengarah lagi pada mass-tourism atau pariwisata berciri massal tapi kita mau wisatawan yang datang adalah wisatawan dalam jumlah atau kelompok kecil, untuk menjamin kelestarian lingkungan terutama dalam situasi pandemi Covid-19,” katanya.
Kunjungan Kemenparekraf juga, kata Bupati Hery, adalah untuk melihat tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam mewujudkan Wae Rebo sebagai desa wisata terbaik di dunia. Supaya pemerintah pusat bisa mencarikan solusi.
“Seperti yang kita tahu tadi Pak Menteri sudah menawarkan pendampingan bagi desa wisata Wae Rebo. Pendampingan itu untuk memenuhi supaya pelayanan kita di Wae Rebo ini memenuhi standar-standar yang ditetapkan atau diinginkan wisatawan, baik domestik maupun internasional. Kita sebagai Pemerintah Manggarai, tentu sangat berterima kasih dengan tawaran-tawaran seperti itu,” katanya.
Kepada Menteri Sandiaga Uno, Bupati Hery Nabit juga mengusulkan pengembangan Kawasan wisata Wae Rebo.
Bahwa bukan hanya mengembangkan spot Wae Rebo, tapi kawasan Wae Rebo yang terdiri dari 6 Desa di sekitar termasuk Desa Satar Lenda, seperti Desa Borik, Satar Luwuk, Latar Luju, Ceka Luju, Wongka dan Nuca Molas.
“Kita mau, ada Wae Rebo di titik tengahnya, desa-desa sekitar akan menunjang pengembangan pariwisata Wae Rebo. Di situ kita akan bicara Infrastruktur, kekhasan masing-masing desa, atau apa yang bisa diproduksi oleh masing-masing desa,” katanya.
Sumber: Pkp Manggarai