Ruteng, Vox NTT- Kampung Adat Wae Rebo, Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, NTT, berhasil meraih juara I Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori Daya Tarik Wisata.
Penghargaan tersebut langsung diterima oleh Ketua Masyarakat Adat Kampung Wae Rebo, Frans Mudir dan didampingi Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit di Ciputra Artpreneur Jakarta, Selasa (07/12/2021).
BACA JUGA: Wae Rebo Dinobatkan Menjadi Desa Daya Tarik Wisata Terbaik 2021
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai pun siap mendukung Wae Rebo menjadi destinasi desa wisata kelas dunia dengan pengalaman pariwisata berkualitas.
“Kami BPOLBF siap mendukung dan mendampingi bersama Pemkab Manggarai untuk meningkatkan kualitas produk pariwisata ke depan,” ujar Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina saat dihubungi VoxNtt.com, Rabu (08/12/2021).
Shana pun mengucapkan selamat kepada masyarakat Wae Rebo karena kampung itu telah meraih juara I ADWI 2021 kategori Daya Tarik Wisata.
“Mari kita pertahankan keaslian dan kelestarian lingkungan karena itulah yang menjadi kekuatan Wae Rebo,” ajak Shana.
Sebelumnya, Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit mengatakan, dalam kondisi pemulihan ekonomi seperti sekarang, penghargaan terbaik pada kategori daya tarik wisata ini diharapkan bisa membangkitkan semangat wisatawan untuk mengunjungi Wae Rebo dan Manggarai secara umum.
“Jadi, ada manfaat promosi. Di sisi lain, itu berarti kita ditantang untuk melayani semua kebutuhan wisatawan dengan cara-cara yang lebih baik (manfaat bagi perbaikan tata kelola). Itu berarti, komunikasi dan kolaborasi lintas sektor harus semakin digalakkan,” katanya dilansir dalam rilis Humas dan Protokol Pemda Manggarai.
Menurut dia, penghargaan itu bukan segala-galanya, tetapi hendaknya menjadi titik awal bagi percepatan pengembangan Kawasan Wae Rebo.
Konsep pengembangan Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk Wae Rebo tidak lagi hanya membangun Kampung Wae Rebo itu sendiri.
Namun menjadi pembangunan Kawasan Wisata Wae Rebo yang meliputi 7 Desa, yaitu Borik, Satar Ruwuk, Satar Lenda, Wongka, Satar Luju, Ceka Luju dan Nuca Molas.
“Itu berarti pariwisata Wae Rebo harus memberi manfaat juga bagi masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.
Pengembangan kawasan wisata Wae Rebo dan dapat memberi manfaat untuk masyarakat sekitar akan menjadi framework Pemkab Manggarai dalam pengembangan Wae Rebo.
Namun framework seperti itu, menurut dia, membutuhkan biaya yang sangat besar. Sehingga butuh sinergi dengan Pemprov NTT dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Desa, juga pihak swasta dan swadaya masyarakat.
Ia mengatakan, Wae Rebo hanya di satu kampung. Jadi, tidak bisa hanya membangun Wae Rebo saja, tetapi kampung-kampung dan desa-desa sekitar juga harus dibangun. Hal ini bertujuan agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Misalnya, pembangunan infrastruktur jalan di desa-desa sekitar, pembangunan spot-spot wisata, pengembangan sayur-sayuran dan buah-buahan, rempah-rempah, dan souvenir di desa sekitar,” kata Bupati Nabit.
Sebagai informasi, ADWI merupakan ajang pemberian penghargaan kepada 50 desa wisata yang memiliki prestasi berdasarkan kriteria penilaian dari Kemenparekraf.
Ajang ini bertujuan untuk mendorong desa-desa wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia yang berdaya saing tinggi.
Penulis: Ardy Abba
Kunjungi Desa Wisata Wae Rebo, Begini Harapan Menteri Sandiaga