Kupang, Vox NTT- Air mata Rosdiana Aleo, warga RT 16, RW 06, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, masih mengalir.
Dengan isak tangis, ia masih setia menunggu anaknya Steven Narakaha di depan Kantor Polresta Kupang Kota.
Steven diduga dianiaya oleh sekelompok pemuda asal Sumba di sekitar Sekolah Luar Biasa (SLB) Oesapa, Jumat (17/12/2021) pagi.
“Dia sedang cerita dengan temannya, tiba-tiba sekelompok pemuda asal Sumba datang lalu menganiaya dia. Lihat dia mereka undang lagi kawan-kawan lalu kejar dia dan pukul sampai masuk di SLB situ,” cerita Rosdiana sambil menyeka air mata, Jumat siang.
Ia menjelaskan kejadian bermula saat adik Steven, Rio Narakaha , sekitar pukul 08.30 Wita mengendarai sepeda motor dari arah belakang Kampus STIM.
“Jalan beriringan, hampir mau baku senggol di depan SLB. Itu anak sumba tanya kenapa, terus Rio jalan terus sampai tambal ban, ia lalu berhenti dan bercerita dengan temannya,” katanya.
Secara tiba-tiba, demikian Rosdiana, dua pengendara yang diduga mahasiswa asal Sumba memukul Rio menggunakan helm beberapa kali hingga jatuh.
“Itu anak sumba pukul pakai helm. Mereka teriak Rio kena pukul. Saya lihat Rio ada kena pukul pakai helm satu orang lagi tendang saat Rio sudah jatuh,” ujarnya.
Meski sempat dilerai oleh beberapa warga yang datang, rupanya dua terduga pelaku masih menelepon beberapa rekannya untuk datang ke lokasi kejadian.
“Setelah itu mereka undang teman lagi yang datang belasan orang. Mereka datang bawa parang dan kayu lalu maki-maki di situ. Lalu teriak-teriak. Saya sempat dicaci maki oleh mereka,” pungkasnya.
Menurut Rosdiana, kedua anaknya sudah melapor secara resmi di polisi. Rio Narakaha, sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Kelapa Lima, sesaat usai kejadian.
Sedangkan kakaknya, Steven Narakah, melaporkan kejadian itu ke Polres Kupang Kota. Hingga pukul 13.00 Wita, Steven masih menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang ditemani oleh beberapa anggota polisi.
“Biar lebih aman lebih baik urusan ini ditangani kepolisian. Saya takut karena mereka ancam bakar kios saya kan jualan di dekat situ jadi saya takut,” jelas Rosdiana.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba