Ruteng, Vox NTT- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Timur (DPRD NTT) Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Yeni Veronika mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha peternakan.
Dorongan itu disampaikan Yeni mengingat usaha di bidang peternakan bisa menjadi peluang yang menjanjikan bagi kesejahteraan masyarakat. Apalagi, usaha peternakan layak dikembangkan di Provinsi NTT khususnya di tiga kabupaten yakni Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur.
Pemerintah Provinsi NTT jelas Yeni, memiliki konsentrasi di bidang peternakan. Masyarakat pun bisa mengakses bantuan ke Pemprov NTT demi tercapainya agenda usaha peternakan.
Yeni menjelaskan, untuk mendapatkan bantuan tersebut ada dua persyaratan yang mesti dipenuhi. Persyaratan tersebut antara lain, harus ada kelompok ternak dan proposal.
BACA JUGA: Gelar Vaksinasi, DPD PAN Mabar Prioritaskan Wilayah yang Persentase Masih Rendah
“Untuk membuat proposal nanti ada orang dinas yang akan menuntun bagaimana membuat proposal yang benar sesuai dengan aturan yang berlaku. Agar permintaan bapak ibu semua bisa dipenuhi. Ada ternak sapi, babi, ayam, dan kambing. Sapi itu berjumlah 10 ekor per kelompok. Ada sapi Bali dan ada sapi Lombok. Sedangkan kambing 23 ekor per kelompok. Babi juga 23 ekor dan ayam 52 ekor,” beber Yeni saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Vaksinasi Covid-19 di Kapela Raca, Desa Golo Keli, Kecamatan Ndoso, Sabtu (18/12/2021).
Yeni menjelaskan, kelompok ternak mesti mendapat SK secara resmi yang ditandatangani oleh kepala desa (Kades) sebagai pemimpin wilayah setempat.
“Ada persyaratan yang wajib dipenuhi yakni harus buat proposal dan dalam kelompok itu harus ada SK kelompok yang ditandatangani oleh Kepala Desa. Bantuan apa saja yang diberikan pasti ada pemeriksaan BPK. Maka diwajibkan untuk mengikuti aturan,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Yeni, apabila warga masyarakat desa memiliki niat untuk mengembangkan usaha di bidang peternakan, maka bisa dikomunikasikan ke Kades untuk selanjutkan dituntun.
Tidak hanya ternak, bantuan lain yang bisa diakses menurut Yeni, yakni berupa traktor di bidang pertanian, bidang perikanan, serta bantuan di bidang sosial.
“Nanti tahun depan kalau di sini mau minta Pak Kades bisa. Bantuan ternak apa saja bisa. Mau bantuan traktor untuk yang memiliki sawah juga bisa. Itu di provinsi ada itu. Tugas kami DPR adalah berjuang untuk kepentingan masyarakat. Apa saja yang diminta kepada kami karena kami adalah jembatan aspirasi,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan tentang berbagai persoalan yang kerap kali ia dengar. Salah satunya menurut Yeni, bantuan yang tumpang tindih dan tidak tepat sasaran.
Ia pun mengingatkan para Kades untuk memberikan bantuan sesuai dengan peruntukannya.
“Kebetulan di sini ada kepala desa. Saya mau sampaikan bahwa ada banyak keluhan di beberapa tempat terkait bantuan yang tidak berasaskan keadilan dan merata. Saya berharap di desa ini bantuan apapun tidak boleh tumpang tindih dan tidak mengabaikan asas keadilan dan manfaat. Tidak boleh menumpuk pada orang tertentu,” jelasnya.
Bantuan pemerintah itu menurut Yeni banyak. Ada yang bersumber dari dana APBN, APBD 1 dan APBD 2 serta dari Dana Desa.
Ia meyakini apabila bantuan itu tepat sasaran maka persoalan kemiskinan bisa teratasi dengan baik.
“Asalkan bantuan itu tepat sasaran, adil dan merata dan tidak boleh tumpang tindih. Saya berharap di desa ini tidak terjadi seperti itu. Kita boleh saja memperhatikan orang dekat yakni keluarga tetapi dengan melihat 14 indikator kemiskinan. Itu menjadi pegangan. Mudah-mudahan Pak Kades bijak, peduli, dan membangun serta memberikan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan adil dan merata,” harap anggota DPRD NTT dari Dapil Manggarai Raya itu.
Ia juga berpesan agar tetap menjaga dan mengedepankan sikap persatuan dan kesatuan dalam rangka mewujudkan agenda-agenda yang direncanakan secara bersama.
“Pesan saya kalau mau maju maka kunci pertama adalah persatuan. Kunci pertama adalah kebersamaan, saling mendukung satu sama lain. Jangan ada di desa ini yang menjadi provokator. Yang membuat masyarakat dan pemimpin di desa ini tidak bisa bersatu. Akhirnya pembangunan tidak bisa berjalan dengan baik. Yang rugi jelas masyarakat. Maka pesan saya jagalah persatuan dan kebersamaan,” tutupnya.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba