Betun, Vox NTT- Menjelang berakhirnya tahun 2021, Bupati Malaka Simon Nahak bersama masyarakat dan petani kelompok Santo Mikhael Kobalima, melakukan penanaman jagung secara simbolis di Kada, Desa Lakekun, Kamis (30/12/2021).
Bupati didampingi Staf Ahli Maria Theresia Un, Kepala Badan Kesbangpol Yohanes Bernando Seran, Plt. Kadis Pertanian Vinsensius Kapu.
Sesaat sebelum melakukan panen simbolis, di hadapan petani yang hadir, Bupati Simon mengatakan salah satu program prioritasnya bersama Wakil Bupati Kim Taolin adalah swasembada pangan.
“Melalui program swasembada pangan, kita harapkan masyarakat makan dan minum cukup, dan kebutuhan pokok akan makanan tidak kekurangan. Selebihnya, dengan makan dan minum cukup masyarakat akan hidup sejahtera dalam memenuhi kebutuhan hidup,” ujar Dosen Hukum Pidana Universitas Warmadewa Bali ini.
Bupati yang karib disapa Ulu ini menuturkan, dirinya yang adalah anak petani tidak menginginkan lahan masyarakat dibiarkan terlantar dan tidak difungsikan.
“Sebagai anak yang lahir dari keluarga petani, Saya sangat sedih jika melihat banyak lahan yang tidur. Mari kita manfaatkan dan dengan adanya intervensi dari instansi tekhnis, ke depannya bisa diatur dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka Vinsensius Kapu dalam laporannya merincikan penetapan calon petani calon lokasi penerima bantuan pemerintah pada kegiatan budi daya jagung Hibrida Satker Pusat di Kabupaten Malaka tahun anggaran 2021. Hal itu ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malaka.
Sedangkan tujuan kegiatan ini yakni memberikan motivasi bagi para kelompok tani untuk mengembangkan hasil jagung di wilayahnya.
Selanjutnya, Vinsen melaporkan bahwa jumlah kelompok tani penerima bantuan benih jagung Hibrida di Kabupaten Malaka sebanyak 213 Poktan dengan luas lahan 3322 ha dan jumlah benih sebanyak 60.630 kg.
Rinciannya, Kecamatan Kobalima jumlah Poktan 14 dengan luas lahan 192 ha dan jumlah benih 288 kg. Kecamatan Weliman jumlah Poktan 26 dengan luas lahan 376 ha dan jumlah benih 5640 kg. Kecamatan Malaka Barat jumlah Poktan 37 dengan luas lahan 530 ha dan jumlah benih 7950 kg. Kecamatan Malaka Tengah jumlah Poktan 52 dengan luas lahan 740 dan jumlah benih 11.100 kg. Kecamatan Wewiku jumlah Poktan 34 dengan luas lahan 571 dan jumlah benih 8565 kg.
Kecamatan Kobalima Timur jumlah Poktan 17 dengan luas lahan 338 ha dan jumlah benih 5770 kg. Kecamatan Botin Leobele jumlah Poktan 15 dengan luas lahan 282 ha dan jumlah benih 4230 kg.
Kecamatan Malaka Timur jumlah Poktan 12 dengan luas lahan 170 ha dan jumlah benih 2550 kg. Kecamatan Io Kufeu jumlah Poktan 3 dengan luas lahan 47 ha dan jumlah benih 750 kg. Kecamatan Sasitamean jumlah Poktan 3 dengan luas lahan 76 ha dan jumlah benih 1140 kg.
“Total keseluruhan Poktan sebanyak 213 dengan luas lahan 3322 ha dan jumlah benih 49.830 kg. Realisasi tanam benih jagung hibrida hingga tanggal 29 Desember 2021 seluas 2497 dengan prosentase 76,16 persen,” bebernya.
Pastor Paroki St. Mikhael Kada, Romo Erwinus Johanes Asa, Pr mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemda Malaka melalui Bupati Malaka yang senantiasa memberikan dukungan kepada para petani.
“Program Swasembada Pangan dari pemerintah daerah sangat bagus untuk kelangsungan hidup umat yang hampir semua mata pencaharian berasal dari pertanian,” ujar alumnus Fakultas Filsafat Unwira Kupang ini.
Kegiatan penanaman jagung hibrida secara simbolis diawali dengan pemberkatan benih oleh Pastor Paroki Kada di lahan pertanian yang sudah disiapkan.
Kemudian Bupati Malaka, pimpinan Perangkat Daerah dan kelompok tani yang hadir melakukan penanaman jagung yang didahului dengan pekikan ” Petani Tanam Terus”.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba