Ruteng, Vox NTT-Bupati Manggarai Herybertus G. L Nabit berharap kabupaten yang dipimpinnya itu tidak hanya transit bagi wisatawan, tetapi menjadi daerah destinasi wisata.
Harapan itu dikemukakan Bupati Hery saat hadir sebagai salah satu narasumber dalam seminar tentang kepariwisataan di Rumah Retret Putri Karmel Wae Lengkas, Rabu (05/01/2022).
Untuk mewujudkan harapannya, Pemda Manggarai menyusun langkah strategis dalam pengembangan pariwisata.
Visi pengembangan pariwisata Manggarai, jelas Bupati Hery, yaitu terciptanya kepariwisataan yang berdaya saing global sebagai penggerak ekonomi masyarakat secara berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan berbasis sosial budaya.
Dengan visi itu, Kabupaten Manggarai diharapkan tidak lagi sekadar tempat transit bagi wisatawan tetapi mesti menjadi tujuan wisata.
Untuk itu, lanjut dia, sejumlah langkah strategis diupayakan. Pertama, mengembangkan infrastruktur dan transportasi untuk mempermudah akses pencapaian lokasi wisata.
Kedua, mengembangkan atraksi wisata, meningkatkan kualitas amenitas destinasi wisata, dan memperkuat promosi. Ketiga, mendorong investasi dan pembiayaan dalam pengembangan destinasi wisata.
Pada tataran kebijakan, Pemerintah Kabupaten Manggarai mengupayakan pembangunan destinasi pariwisata, kelembagaan pariwisata, pembangunan pasar dan pemasaran, dan industri pariwisata.
Pembangunan destinasi wisata di Kabupaten Manggarai, lanjut Bupati Hery, dilaksanakan dengan konsep zonasi atau kawasan.
Kawasan Destinasi Pariwisata Kabupaten (DPK) meliputi kawasan pantai utara dan sekitarnya, kawasan Ruteng dan sekitarnya, kawasan Pantai Selatan dan sekitarnya.
Bupati Hery juga merincikan kawasan strategis wilayah utara meliputi Compang Cibal dan sekitarnya, Torong Besi dan sekitarnya, Reok dan sekitarnya.
Selanjuntnya, kawasan strategis wilayah/zona tengah meliputi Ruteng dan sekitarnya, Lingko Lodok dan sekitarnya, Liang Bua dan sekitarnya, Gereja St. Yosep dan 52 Biara.
Sedangkan kawasan strategis zona selatan meliputi Wae Rebo dan sekitarnya, Todo dan sekitarnya, Pongkor dan sekitarnya, Pulau Mules dan sekitarnya.
Penulis: Ardy Abba