Ruteng, Vox NTT- Bank NTT mendukung kegiatan peluncuran dan bedah buku kenangan Pater Servulus Isaak, SVD:“Discernment Gagasan, Nilai dan Sikap Hidup”.
Dukungan tersebut melalui pembelian buku, serta dana donasi untuk kelancaran kegiatan peluncuran di Coffee for Rest, Borong pada Jumat, 7 Januari 2022.
“Dukungan itu hadir dalam bentuk pembelian sejumlah buku dan donasi yang diserahkan oleh Bapak Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho yang diserahkan melalui Pemimpin Cabang Bank NTT di Ruteng, Bapak Jemmi Romi D Radjalangu,” kata Dr. Mantovanny Tapung, Sekretaris Eksekutif Perennial Institute selaku lembaga penyelenggara kegiatan peluncuran dan bedah buku tersebut, Senin (10/01/2022).
Bank NTT sendiri menurut Mantovanny, mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Sebab, ia menilai merupakan bagian integral dari daya upaya memajukan NTT dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan.
“Dukungan donasi ini oleh panitia penyelenggara digunakan untuk membiayai roadshow peluncuran buku di tiga kabupaten (Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat),” katanya.
Sesuai komitmennya, lanjut dia, hasil penjualan buku akan didonasikan untuk kelompok masyarakat yang mengalami gangguan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Dengan latar kemanusiaan ini, tentu menjadi kewajiban semua pihak, termasuk institusi perbankan untuk memberikan dukungan bagi upaya-upaya nyata dari kerja-kerja kemanusiaan.
“Kami sepenuhnya mendukung kegiatan ini demi kemaslahatan umum,” kata pimpinan Bank Cabang Ruteng Jemmi Romi D Radjalangu.
Mantovanny sendiri menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari pihak manajemen Bank NTT atas perhatian dan dukungannya dalam acara peluncuran dan bedah buku ini.
Menurut dia, kegiatan ini muncul dari semangat dasar kemanusiaan yang digerakkan oleh kecintaan kepada para tokoh yang telah berjasa di bidang pendidikan di NTT atau Flores khususnya.
Salah satu tokoh penting ini adalah Pater Servulus. Meskipun telah pergi ke keabadian pada 1 Februari 2021, akan tetapi gagasan, nilai dan sikap hidupnya masih merupakan peninggalan yang relevan bagi inspirasi hidup saat ini.
Menurutnya, sebagai lembaga kajian sosial dan pendidikan, Perennial Institute mengambil peran untuk menyelenggarakan kegiatan ini untuk karya-karya sosial kemanusiaan, antara lain bahwa hasil penjualan buku yang nantinya akan didonasikan.
Antusiasme dari masyarakat terhadap acara peluncuran buku ini, kata dia, cukup tinggi.
Hal itu dilihat dari hadirnya jumlah partisipan yang mencapai ratusan orang dari berbagai kalangan yang diundang, baik tokoh masyarakat, politik, pendidikan, para pekerja sosial, dan penggiat UMKM.
Mereka turut hadir dan berkontribusi membeli sejumlah buku yang sudah disediakan oleh pihak panitia penyelenggara.
Acaranya sendiri berlangsung di tempat sederhana dalam suasana alam terbuka dengan konsep ekoliterasi. Hal ini sebuah terobosan unik dalam membedah materi akademis ilmiah yang sulit dan dibedah secara natural dan santai.
Setiap partisipan memperlihatkan antusiasme dalam diskusi lanjutan setelah pembedahan.
Sayangnya, kata Mantovanny, kegiatan dibatasi waktu, maka sejumlah dinamika diskursus dan pemikiran-pemikiran yang muncul pada sesi diskusi mungkin tidak seluruhnya terekspresikan.
Acara peluncuran berlangsung kurang lebih 3 jam. Acara inti bedah bukunya sendiri menghadirkan pembedah I Pater Dr. Paulus Tolo, SVD selaku pimpinan Provinsi SVD Ruteng dan dosen STIPAS St. Sirilus Ruteng Pater Paul secara detail mengupas konten buku dalam ragam perspektif itu sembari memberikan penegasan terkait ketokohan Pater Servulus sebagai “lilin yang menerangi kegelapan sembari meleburkan dirinya bagi banyak orang.”
Sementara pembedah II sekaligus salah satu penulis konten buku Pius Rengka menegaskan, ketokohan Pater Servulus, dalam pengalaman perjumpaan pribadinya, sebagai seorang yang sangat suka membaca dan selalu mengajak orang “membaca”.
“Membaca adalah nafas hidup, maka orang yang tidak membaca itu bagaikan seonggok daging yang berjalan,” demikian seloroh akademisi dan journalis senior ini.
Sementara itu, hadir sebagai pembicara pembuka (opening speech) Dr. M. Mantovanny Tapung, yang mengetengahkan gerakan hati untuk menggagas penulisan buku dan menginisiasi kegiatan peluncurannya.
Selain itu, Dr. Marsel Ruben Payong, hadir mewakili penulis sekaligus editor yang menginisiasi terbitnya buku ini.
Untuk membantu kelancaran kegiatan bedah buku, panitia menunjuk Adrianus Nabung selaku moderator sehingga acara berlangsung efektif.
“Dukungan Bank NTT dalam kegiatan peluncuran buku ini merupakan sebuah sumbangsih penting dalam kelancaran program kegiatan dimaksud, khususnya terkait kegiatan roadshow lanjutan dalam tema yang sama di Ruteng dan di Labuan Bajo,” kata Mantovanny.
Menurutnya, antusiasme yang ditunjukkan oleh masyarakat Manggarai Timur pada kegiatan pertama ini, menambah spirit panitia untuk dalam waktu dekat akan melaksanakan lauching dan bedah buku di dua tempat itu.