Betun, Vox NTT- Bupati Malaka Simon Nahak berdiskusi dengan kelompok tani di Kantor Dinas Pertanian setempat, Selasa (11/01/2022).
Dalam sesi diskusi, para anggota kelompok tani mengeluhkan kondisi irigasi dan sumber air untuk lahan pertanian mereka.
“Kami masih kekurangan air di saat musim tanam padi. Sering kami terlambat tanam dan itu resikonya adalah gagal panen,” ujar Clemens Leki Mali, satu satu anggota kelompok tani yang berasal dari desa Kletek, Kecamatan Malaka Tengah.
Sementara terkait program prioritas Swasembada Pangan milik Bupati Simon Nahak dan Kim Taolin, Clemens sangat mengapresiasi dan mendukung penuh.
Keluhan Clemens pun langsung ditanggapi Bupati Malaka Simon Nahak.
“Kita ini biasanya kebanjiran. Artinya kita kelimpahan air. Tapi di musim seperti ini petani mengeluh soal air. Ini ada yang tidak beres. Pak Plt. Kadis Pertanian, segera data dan sumber mata air dan kita eksekusi irigasinya, secepatnya,” timpal Bupati Simon.
Terkait ketersediaan air ini, Simon mengaku sudah lama meminta Plt. Kadis Pertanian, Vinsensius Kapu, untuk mendata sumber mata air dan irigasi agar dikerjakan. Namun perintahnya belum diindahkan hingga pertemuan kali ini.
“Pertemuan kali berikut, saya sudah harus dapat data sumber mata air itu, bila perlu sudah ada yang dikerjakan. Ini sudah saya perintahkan jauh-jauh hari,” ujar Bupati Simon.
Menurut dia, kunci utama pertanian adalah ketersedian air dan irigasinya. “Kalau air tidak ada, berhenti bicara pertanian,” imbuh dia.
Usai melaksanakan pertemuan tersebut, pada Selasa sore Bupati Simon mengumpulkan semua penjabat kepala desa di seluruh Malaka.
Dalam pertemuan itu juga Bupati Simon meminta para penjabat kepala desa untuk mendata seluruh sumber air. Hal tersebut bertujuan agar dioptimalkan untuk pertanian dan lainnya.
“Pulang dan data semua mata air di desa. Nanti laporkan ke Dinas Pertanian Malaka, tapi kalau lambat, langsung ke saya biar kita eksekusi,” tegas Bupati Simon.
Penegasan itu disampaikan Bupati Simon demi terwujudnya program prioritas Swasembada Pangan di Kabupaten Malaka.
Hingga kini memang Pemkab Malaka serius menggejot beragam kegiatan untuk mendukung program prioritas tersebut. Selain bantuan bibit, pupuk dan pendampingan penyuluh, Pemda Malaka juga memfasilitasi petani dengan traktor gratis.
“Nampaknya kita tergantung sekali dengan bendung Benenai. Ke depan harus bikin embung sebanyaknya, biar bisa tampung air hujan untuk pertanian nanti,” kata Simon.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba