Kembali Bersinar
Kembali bersinar melalui waktu dengan gelap gulita
Menenggelamkan kalbu dalam sengsara
Tertutup dalam luka tiada tara
Terhanyut dalam waktu yang begitu lama
Awan gelap menangis
Bulan bintang enggan memperlihatkan wujudnya
Terasa hampa untuk kesekian kalinya
Yang tak bisa untuk dimengerti
Detik demi detik kian berlalu
Dengan nada-nada yang terdengar dalam lagu
Mengembalikan hal yang baru
Untuk hidup layaknya sang senja
Puisiku Sunyi
Puisiku kini sunyi
Rekah katanya tak lagi bunyi
Sementara, kamu memintaku merangkai aksara melati
Yang jelas-jelas wanginya telah kamu curi
Intuisi di gelas puisi
Naluri mencumbu nurani
Mari, sesekali dengarkanlah nada sumbang dari rumah-rumah rindu
Mungkin akan nyanyian pelangi yang bisa kamu dengarkan di sana
Dan akhirnya, di persimpangan kata aku menggigil
Kucoba
Tuliskan apa yang kurasa
Andai kau tahu apa yang kurasa
Kurasa engkau tak pernah tahu
Tahu apa yang selalu kurasa
Kurasa engkau tak ingin tahu
Pikirkan apa yang kurindu
Kirindu dirimu di alam pikir
Pernahkah dirimu memikirkanku
Tertepi-tepi sampai merindu
Doakan diriku yang ingin
Andai kau juga mengingin
Walau tak ingin didoakan
Doakan dirimu yang tak ingin
Agar hatimu menjadi ingin
Tersenyum pada apa yang indah
Indah rupanya kala tersenyum
Tersenyum indah bukan untukku
Untukku itu sudah cukup
Cukup dengan senyumanmu