Ruteng, Vox NTT- Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman (BKH) ikut risih ketika Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dikabarkan tidak berdaya melawan aksi mafia minyak goreng di Tanah Air.
Bahkan ia menyebutkan jika Mendag RI tidak kuasa melawan para mafia minyak goreng, maka hal itu sama maknanya dengan Presiden tidak berdaya melawan para mafia.
Padahal Presiden, sebut BKH, dipilih rakyat untuk memimpin sendiri perang melawan tindakan korupsi dan aksi para mafia minyak goreng.
“Kalo Mendag tidak kuasa lawan mafia minyak goreng, itu sama maknanya dgn presiden tak kuasa lawan mafia. Padahal presiden itu dipilih rakyat utk pimpin sendiri perang semesta melawan korupsi dan melawan mafia migor seperti ini. Mengapa negara bertekuk lutut?.#RakyatMonitor,” cuit BKH lewat akun twitter-nya Benny K Harman.
Sebagaimana dikabarkan Liputan6.com, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membeberkan sejumlah kecurangan mafia minyak goreng yang terjadi di Indonesia, hingga menyebabkan kelangkaan persediaan.
Dia pun minta maaf karena tidak bisa mengontrol dan melawan penyimpangan minyak goreng yang diduga akibat ulah mafia.
“Kami menyampaikan permohonan maaf, Kementerian Perdagangan tidak bisa mengontrol,” katanya dalam rapat bersama DPR, Jakarta, Kamis (17/3).
Dia mengatakan, ketersediaan minyak goreng khususnya di tiga wilayah Indonesia sebenarnya cukup. Contohnya, Sumatera Utara pada 14 Februari sampai 16 Maret mendapatkan pasokan minyak sebesar 60.423.417 liter.
Rakyat Sumatera Utara menurut BPS 2021 jumlahnya 15,18 juta orang.
“Jadi kalau dibagi ini setara dengan 4 liter per orang dalam satu bulan tersebut,” jelas Mendag.
Namun ironi, dengan pasokan memadai khusus wilayah Medan mendapatkan 25 juta liter, rakyarnya menurut BPS 2,5 juta orang.
“Jadi 1 orang menurut hitungan adanya 10 liter, saya pergi ke Kota Medan, ke pasar, ke supermarket tidak ada minyak goreng,” katanya.
Dua daerah lain mengalami kondisi serupa, seperti Surabaya dan Jakarta. “Pertama Surabaya, Jawa Timur yang distribusinya mencapai 91 juta, di Jakarta yang totalnya 85 juta dengan 11 juta rakyat, dan di Sumatera Utara yang mestinya berlimpah, tidak ada,” katanya.
Penulis: Ardy Abba
Sumber: Liputan6.com