Labuan Bajo, Vox NTT- Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menjalin kerja sama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kolaborasi tersebut dikukuhkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di ruang rapat lantai 2 Gedung Rektorat Undana, Kupang, Rabu pagi (23/03/2022).
Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Rektor (WR) Bidang Kerja Sama, Ir. I Wayan Mudita, M. Sc., Ph. D, dan Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina dan disaksikan oleh Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M. Sc, dan Kepala Divisi Komunikasi Publik BPOLBF, Sisilia Lenita Jemana.
Kerja sama ini diharapkan menjadi pintu masuk kedua belah pihak dalam mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai program kegiatan kemahasiswaan yang berdampak kepada masyarakat.
Bukan saja dalam kaitannya dengan pengembangan pariwisata, namun juga berdampak pada berkembangnya pengetahuan lain yang mengacu pada konsep keberlangsungan dan konservasi lingkungan.
Partisipasi Undana sebagai akademi tertua di NTT melalui berbagai riset terkait konservasi lingkungan dan implementasi program kemasyarakatan ke depannya diharapkan dapat makin memperkuat pariwisata Labuan Bajo sebagai satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas, dan 10 kabupaten koordinatif BPOLBF.
Diharapkan pula dapat berdampak bagi NTT secara keseluruhan.
Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina menegaskan, lembaganya ingin membangun ekosistem parekraf yang sehat.
Menurutnya, keterbatasan SDM yang ada di NTT sesungguhnya bukan terbatas dalam hal jumlah. Sebab itu, BPOLBF menggandeng Undana Kupang sebagai creative minority yang harus berada di depan.
“Sepanjang perjalanan kami tiga tahun terakhir di Labuan Bajo persoalan tidak hanya membangun secara fisik, tetapi juga bagaimana membangun keberlanjutan ekosistem pariwisata dengan orang yang sedikit,” kata Shana.
Selain itu, lanjut dia, sangat penting menjalin dengan simpul-simpul agar bisa optimal dan benar-benar bisa menuntaskan arahan pusat membangun pariwisata Labuan Bajo berkualitas, berkelanjutan, dan berkelas dunia, yang berdampak luas bagi NTT secara keseluruhan.
Sementara itu, Rektor Undana, Dr. Maxs U. E. Sanam, M. Sc, mengapresiasi dan menyambut baik penandatanganan PKS dengan BPOLBF.
Menurutnya, kerja sama tersebut perlu dilakukan agar Undana sebagai universitas tertua di NTT dapat berpartisipasi aktif dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya akademisi yang dimiliki untuk terlibat langsung dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kompetensi mahasiswa melalui program magang di BPOLBF.
Dengan begitu, ia berharap dapat meningkatkan kualitas lulusan Undana.
“Undana membuka diri untuk berkontribusi mengangkat keunggulan yang dimiliki NTT, termasuk Komodo dan hewan endemis lainnya serta potensi alam dan budaya yang dimiliki NTT. Jadi kita (Undana) sebagai universitas harus berdampak langsung kepada masyarakat dalam pengaplikasian nilai Tri Dharma yang dianut,” ujarnya.
BPOLBF dan Undana sendiri sebenarnya telah lama melakukan kerja sama, di antaranya terkait pengembangan parekraf Floratama seperti, penyusunan Renstra Parekraf, hingga penyusunan Integrated Tourism Master Plan (ITMP) atau Pengembangan Rencana Induk Pariwisata Terpadu.
Namun baru berkesempatan dituangkan dalam PKS dengan menambahkan fokus kerja sama lain seperti program MBKM.
Adapun ruang lingkup PKS tersebut yaitu tentang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang meliputi: Floratama Academy (Pendampingan Fasilitator Lokal-UMKM), Floratama Academy (Pendampingan Faslok untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk Homestay), Pendampingan sinkronisasi dan Implementasi Rencana Strategis Percepatan Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 11 Kabupaten Koordinatif dengan Integrated Tourism Master Plan (Rencana Induk Pariwisata Terpadu) Labuan Bajo-Flores, serta kerja sama dalam hal magang mahasiswa Undana.
Penulis: Ardy Abba