Internasional, Vox NTT- Raja James IV dari Skotlandia pernah melakukan sebuah eksperimen gila pada yang melibatkan manusia di dalamnya.
Pada 1443, Raja James IV menyetujui sebuah eksperimen ‘pengasingan bahasa’ yang melibatkan dua bayi.
Dua bayi tersebut akan diasingkan ke Pulau Inchkeith Skotlandia.
Melansir The Vintage News, Pulau Inchkeith terletak di Firth of Forth, yang merupakan muara Sungai Forth di Skotlandia.
Menurut catatan sejarah, pulau itu pernah dihuni orang-orang berabad-abad yang lalu. Namun, kemudian pulau itu ditinggalkan.
Dalam artikel tentang Urban Ghosts, Alice McGurran menulis, “Itu adalah pulau penting, strategis dan digunakan untuk tujuan militer, dan karena terkena banyak serangan dari abad ke-14 dan terus berlanjut, selama Perang Kemerdekaan Skotlandia sampai Perang Dunia II.”
Pulau itu juga pernah digunakan untuk mengasingkan orang-orang yang memiliki penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Raja James IV dikenal memiliki antusiasme yang tinggi terhadap wawasan ilmiah dan apa pun yang dianggap pengetahuan baru pada masa itu.
Saat itu, Raja James IV ingin tahu apakah bayi yang tidak diajarkan berbicara akan mampu mengembangkan kemampuan bahasa mereka sendiri.
Untuk itu, raja memerintahkan dua bayi untuk diasingkan ke Pulau Inchkeith.
Kedua bayi tersebut diasingkan bersama dengan seorang wanita bisu yang akan mengurus mereka.
Teori yang diyakini Raja James IV adalah bayi-bayi itu masih akan mampu mengembangkan bahasa karena ‘bahasa yang diberikan Tuhan’.
Para sejarawan kerajaan mengatakan bahwa bayi-bayi itu ditinggalkan di pulau tersebut selama beberapa tahun.
Perbekalan dikirim ke wanita bisu itu secara berkala.
Setelah beberapa tahun, Raja James IV seharusnya datang untuk melihat anak-anak.
Namun, Raja James IV diduga kecewa karena anak-anak tersebut tidak dapat berbicara.
Mereka hanya mampu membuat gerakan liar dan meniru suara yang mereka dengar di alam.
Diperkirakan eksperimen dihentikan dan anak-anak dibawa kembali ke Skotlandia.
Kemudian ada klaim bahwa anak-anak itu bisa berbicara bahasa Ibrani, namun klaim itu sangat tidak mungkin.
Klaim itu mungkin dibuat oleh orang-orang yang ingin memuji Raja James IV.
Peristiwa ini tetap menjadi salah satu yang paling aneh di Pulau Inchkeith.
Peristiwa itu kemudian disebut sebagai percobaan pengasingan bahasa oleh Raja James IV.
Banyak cendekiawan yang terus berspekulasi tentang apa yang terjadi pada anak-anak yang digunakan untuk eksperimen tersebut.
Sayangnya, tidak ada catatan tentang kehidupan mereka setelah eksperimen gagal.
Sumber: Intisari Online