Labuan Bajo, Vox NTT- Ketua Muhammadiyah Kabupaten Manggarai Barat Rusman Soloman menilai Direktur Stefanus Gandi Institut, Stefanus Gandi, adalah sosok yang peduli dan cinta terhadap keberagaman di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Buktinya, kata Rusman, Stefanus Gandi telah banyak melakukan kegiatan sosial berupa memberikan bantuan semen untuk pembangunan sejumlah tempat ibadah di NTT.
“Pak Stefan ini adalah sosok yang baik dan mempunyai kepedulian terhadap keberagaman di NTT ini, buktinya sudah beberapa tempat ibadah yang telah disumbang,” kata Rusman saat membuka kegiatan perkemahan kader Muhammadiyah di Bukit Teletubies, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Sabtu (26/03/2022).
Menurut dia, kehadiran Stefanus Gandi di tengah kegiatan itu merupakan bukti cintanya terhadap kader Muhammadiyah yang ada di Manggarai Barat.
Rusman pun berharap agar kebersamaan yang telah dijalani dalam menggemakan keberagaman akan tetap berlanjut, sehingga kedamaian antaragama selalu terjaga.
Sementara itu, Direktur Stefanus Gandi Institut (SGI), Stefanus Gandi, meminta Pemuda Muhammadiyah Manggarai Barat untuk menggemakan nilai toleransi dan merajut keberagaman.
Dalam acara tersebut, Stefanus menjelaskan, pentingnya toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA: Stefanus Gandi Minta Pemuda Muhammadiyah Mabar Gemakan Nilai Toleransi
Toleransi ini akan semakin kental dalam diri kaum muda. Karena itu, Pemuda Muhammadiyah Manggarai Barat diharapkan terus menerus menggaungkan toleransi dalam keberagaman. Itu terutama ketika Indonesia sedang menghadapi gempuran kelompok intoleran yang berupaya memecah belah anak bangsa.
“Menjaga keharmonisan agar tetap terjaga dengan baik. Saya berharap supaya kita saling menjaga,” katanya.
Di kota, kata dia, mungkin banyak gesekan. Namun ia berharap di Manggarai Barat harus menjaga keharmonisan dan merawat keberagaman.
BACA JUGA: Pemuda Muhammadiyah Mabar Buka Perpustakaan, Stefanus Gandi Siap Sumbang Buku
“Kami membuka diri untuk memberikan kontribusi untuk kaum milenial. Bantuan itu berupa pikiran. Orang Manggarai itu hebat. Jadi diskusi kita ke depan itu lebih terbuka dalam situasi apapun,” ujarnya.
Ia menjelaskan, NTT merupakan role model nilai toleransi di Indonesia. Karena itu, Pemuda Muhammadiyah Manggarai Barat harus bisa menjadi agen yang terus menggaungkan nilai-nilai toleransi di tengah keberagaman.
“Di tangan generasi muda kita diberi beban menjaga keharmonisan umat. Saya pribadi ingin memberikan contoh sebagai model menggaungkan keharmonisan yang mejadi trend. Muhammadiyah bisa mengambil peran menjaga keharmonisan,” pungkas Stefanus.
Ia juga berharap Pemuda Muhammadiyah Manggarai Barat bisa membangun manusia menjadi manusia. Baginya, pembentukan karakter manusia yang harmonis dan toleransi merupakan bagian dari upaya membangun manusia.
Selain itu, menjaga pembangunan manusia dengan cara membentuk pola pikir yang positif. Hendaknya memandang perbedaan bukan lagi menjadi sekat, melainkan keberagaman yang harus diapresiasi.
“Kita menggemakan suara keberagaman. Kita akan berkunjung ke pesantren untuk kenjungan moral membantu manusia menjadi manusia karena membantu sesama itu tidak pakai identitas,” kata Stefanus.
Penulis: Ardy Abba