Betun, Vox NTT-Pemerintah Kabupaten Malaka dalam mengimplementasikan salah satu programnya, akan senantiasa memberikan perhatian kepada lembaga-lembaga agama.
Perhatian tersebut sebagai wujud sinergisitas antara pemerintah dan masyarakat yang harus terus dibangun.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH usai mengikuti Perayaan Ekaristi di Paroki Santo Laurensius Wemasa, Minggu (27/3/2022).
Dikatakan orang nomor satu di Malaka ini, sejak dirinya bersama Louise Lucky Taolin dipercayakan masyarakat untuk memimpin Kabupaten Malaka, keduanya sudah berkomitmen untuk menjalin komunikasi yang baik dengan semua elemen termasuk lembaga agama.
“Kami sudah punya komitmen untuk membangun daerah ini dan lembaga gereja menjadi salah satu fokus perhatian tanpa mengabaikan lembaga agama lainnya. Sehingga dalam kapasitas itu, kami selalu berkeliling di gereja-gereja dan mengikuti Perayaan Ekaristi untuk mengetahui kebutuhan umat,” tandas Doktor Hukum Pidana ini.
Ahli Pidana Pajak di Indonesia ini pun, secara khusus mengungkapkan akan memberikan perhatian kepada bangunan gereja Paroki Santo Laurensius Wemasa yang sementara dibangun umat.
“Setelah datang dan melihat sendiri bangunan gereja ini, sebagai pemerintah daerah kami akan siap membantu dan siap berkontribusi dengan memperhitungkan kondisi keuangan daerah,” ungkap Bupati Simon.
Pastor Paroki Santo Laurensius Wemasa, RD. Dominggus Kabosu, memberikan apresiasi kepada Pemda Malaka melalui Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH.
Sebagai pastor, dirinya siap mendukung program yang dijalankan.
“Kami siap mendukung program kerja Pemda Malaka yang sinkron dengan apa yang umat jalankan seperti Swasembada Pangan, budaya dan adat istiadat. Intinya program yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat pasti kita apresiasi,” tandas Pastor Minggus.
Ia menjelaskan, gedung gereja tersebut sudah mulai dirintis sejak tahun 2017 silam dengan swadaya murni umat.
“Gedung gereja yang sementara dibangun ini, sudah dirintis sejak tahun 2017. Gedungnya masih sangat jauh dari harapan karena belum ada bantuan dari pihak mana pun. Ini masih murni swadaya umat,” katanya.
Pastor Dominggus melanjutkan, dengan kehadiran Bupati Malaka dan Pimpinan Perangkat Daerah, bisa menjadi titik pijak perhatian pemerintah maupun pihak swasta lainnya. Pasalnya, sesuai dengan rancangannya, pembangunan gedung gereja ini menelan biaya 2-3 Miliar.
Sebagai informasi, usai mengikuti misa Bupati Malaka dan Pastor Paroki Wemasa didampingi Penjabat Sekda Malaka Silvester Leto dan para Pimpinan Perangkat Daerah meninjau langsung gedung gereja yang sementara dibangun.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi (Kominfo Malaka)