Ruteng, Vox NTT- Warga Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku kesal dengan ulah dari sejumlah para pegawai di kantor kelurahan tersebut yang dinilai tidak disiplin.
Kekesalan itu diungkapkan oleh seorang warga berinisial PJ pada Rabu (30/03/2022) pagi saat ditemui di Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.
Ia mengisahkan bahwa pada Rabu (30/03/2022), dirinya mendatangi Kantor Kelurahan Pau untuk mengurusi sejumlah administrasi. Namun, saat sampai di sana ia menemukan bahwa kantor tersebut tidak dihuni oleh para pegawai.
Atas kondisi tersebut ia akhirnya terpaksa pulang kembali ke rumah. Setelah itu, ia kembali mendatangi kantor kelurahan, namun tetap masih kosong tanpa para pegawai.
“Saya sudah tiga kali datang bolak balik ke kantor ini. Namun, tidak ada pegawai di kantor. Ke mana mereka? Mengapa kantor ini dibiarkan buka tetapi tidak ada para pegawainya?” tanya PJ, kesal.
Ia juga mengisahkan bahwa kondisi tersebut kerap kali dijumpai pada kesempatan-kesempatan sebelumnya. Masyarakat menurut PJ, sering kali harus menunggu lama oleh karena ketidakdisiplinan sejumlah para pegawai yang mengabdi di kantor tersebut.
Ia kemudian mengharapkan agar kondisi tersebut segera dibenah dalam waktu dekat sehingga masyarakat yang datang tidak mengalami cerita kekecewaan akibat dari kelalaian sejumlah para pegawai.
“Harapannya harus ada perbaikan pelayanan. Ketepatan waktu masuk kantor itu penting. Karena kasihan masyarakat yang datang mengunggu,” tutupnya.
Terpisah, Sekretaris Lurah Pau Susana Berti Obot mengaku bahwa dirinya bersama semua para pegawai tidak sengaja meninggalkan kantor kelurahan. Namun, mereka meninggalkan kantor hanya karena keperluan melayat.
Ia mengatakan, sudah menjadi kebiasaan dari seluruh para pegawai di Kantor Kelurahan Pau untuk pergi melayat ketika ada warga sekitar yang meninggal dunia.
Ia juga menepis pengakuan masyarakat yang menyampaikan bahwa pihaknya kerap kali tidak disiplin masuk kantor.
“Kami selalu disiplin masuk kantor. Hari ini, kami pergi melayat karena kebetulan ada warga yang meninggal dunia. Makanya kami semua pergi ke sana,” ujarnya.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba