Labuan Bajo, Vox NTT- Kepala Bappeda Manggarai Barat (Mabar) Petrus Antonius Rasyid menyebut, ada 73 desa yang menjadi prioritas penanganan stunting di kabupaten itu.
“Kalau untuk di tahun 2022 ada 73 desa jadi desa prioritas penanganan stunting di Manggarai Barat,” ujar Antonius saat ditemui VoxNtt.com di ruangan kerjanya, Kamis (31/03/2022).
Dia mengatakan, dana penanganan stunting di Manggarai Barat tidak saja diintervensi oleh APBD, tetapi lewat APBDes.
“Informasi awal dulu sebenarnya kita sudah melakukan aksi satu yang outputnya desa prioritas penanganan stunting. Tetapi berjalannya waktu ada perubahan serta penentuan pengukuran stunting, yang berdampak pada penentuan desa prioritas penanganan stunting,” jelasnya.
Antonius menjelaskan, saat ini penentuan pengukuran stunting dihitung agregat dari sejumlah data yang dikumpulkan.
“Kalau dulu pengukurannya berdasarkan prioritas penanganan stunting desa kelurahan tetapi lebih kepada agregat dari data-data intervensi Stunting dikombinasikan dengan jumlah angka Stunting perdesa kelurahan. Hasil dari kedua data ini kemudian dimasukkan by system sehingga menghasilkan desa-desa zona merah yang dilabeli desa-desa prioritas penanganan stunting,” katanya.
Dia mengatakan, di Agustus tahun 2021 angka stunting di Manggarai Barat sudah masuk diangka 15 persen.
“Proses perhitungan angka stunting itu setahun dua kali di bulan Februari dan Agustus. Di bulan Februari tahun 2021 angka stunting kita di angka 17 persen. Di bulan Agustus turun ke 15 persen,” tutupnya.
Sementara itu, data yang didapat VoxNtt.com dalam Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang merupakan survei berskala nasional yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan status gizi balita (stunting, wasting, dan underweight) tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, angka stunting di Manggarai Barat lebih dari 30 persen.
Survei itu dilakukan secara periodik setahun sekali dengan menggunakan tenaga enumerator terlatih pada 514 kabupaten/kota se-Indonesia dengan 153.228 balita. Survei ini sangat penting untuk monitoring dan evaluasi kemajuan intervensi gizi di tingkat nasional dan daerah.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba