Oleh: Yohanes Mau
Warga Diaspora Timor di Zimbabwe-Afrika.
Pada kolom tajuk rencana Harian Kompas 12 April 2022 menyuguhkan judul, “Perang dan Kesejahteraan.”
Di awal paragraph editor membuka tulisannya dengan mengutip pemikir liberalism Ludwig Von Mises, “perang tidak hanya merusak negara yang diserang tetapi juga negara penyerang. Lebih jauh ia mengingatkan masyarakat maju bukan karena perang, melainkan karena perdamaian.”
Kalau perang itu merusak kemajuan negara, mengapa mesti terjadi? Jawaban ini ada di dalam kepala botak Vladmir Putin Presiden Rusia.
Putin sebagai pelaku utama sandiwara konyol yang merugikan negara yang diserang juga negaranya sendiri sebagai penyerang, serta negara-negara lain juga turut merasakan dampaknya.
Kerugian dan kerusakan yang dialami oleh Ukaraina sangat besar jumlahnya dibandingkan dengan kerugian Rusia.
Tiada lagi kota-kota indah dengan segala bangunan megah melangit yang menyimpan seribu satu sejarah.
Tiada lagi orang-orang terkasih yang selalu berjalan bersama selama ini di dalam setiap suka dan duka hidup. Segalanya telah tiada karena dirusak oleh militer Rusia.
Putin membunuh manusia dan merusak segala yang indah di Ukraina menjadi asap debu yang membubung ke angkasa tertinggi.
Inilah sandiwara konyol yang sedang dilakonkan Putin manusia berhati binatang. Perusak dan manusia sama sekali tak bermoral di muka bumi ini.
Putin adalah manusia pelanggar HAM terberat di dunia yang mesti segera ditangkap dan dipenjarahkan seumur hidup.
Dia adalah penjahat kelas kakap yang membunuh manusia tanpa kasihan sedikit pun. Manusia jenis ini tidak bisa dibiarkan berkeliaran di atas bumi ini secara leluasa.
Kini saatnya untuk segera tangkap dan penjarahkan seumur hidup. Kalau dibiarkan saja masih berkeliaran di tengah kerusakan Ukraina, Rusia dan dunia sekitar ini maka itu tidak lain adalah pebiaran.
Di sisi ain Rjuga usia menjadi korban akibat sanksi-sanksi yang diberikan negara-negara barat kepadanya atas kekonyolan yang sedang dilakonkan di Ukraina selama ini.
Putin menjadikan perang sebagai jalan terbaik maka di sini dia sedang melakonkan minus nalar dan gagal pikirnya kepada dunia. Dikatakan demikian karena negara-negara sekarang berjuang untuk mendapatkan kedamaian.
Namun yang sedang dilakukan oleh Putin adalah merusakan segala sesuatu yang dimiliki Ukraina.
Dampaknya juga membahana ke seluruh dunia. Dunia sekitar juga turut menjadi korban dari manusia gagal berpikir ini.
Putin sedang merusak Ukraina dan dunia karena dia adalah manusia rusak yang disalah pilih oleh orang-orangnya yang rusak juga.
Orang-orangnya rusak karena dirusakan oleh money politic menjelang terjadinya pemilihan.
Berhadapan dengan figur pemimpin berhati binatang seperti ini seharusnya HAM internasional segera menangkap dan memenjarahkannya seumur hidup.
Ia adalah pemimpin tangan besi yang membantai manusia bagai binatang. Tindakan peperangan ini hanyalah bisa dilakukan oleh binatang yang sama sekali tidak memeiliki hati dan akal budi.
Namun sayangnya Putin telah termakan otak dan hatinya oleh binatang kutub hingga tidak mampu melihat keindahan yang terpancar dari manusia di sekitarnya.
Matanya tertutup salju keegoisan dan hatinya terlahap oleh anjing kutub.
Seperti tertulis ide Ludwig, “perang merusak kemajuan negara.”
Negara yang maju bukan karena perang tetapi negara yang maju adalah negara yang mampu menjalin relasi damai dengan negara yang lain.
Di sini negara yang lain dipandangnya sebagai rekan kerja sama dalam membangun dan menata negara ke arah yang lebih maju dalam segala bidang kehidupan hajat hidup orang banyak.
Namun Vladmir Putin manusia kutub itu teranjur berhati binatang dan tak ada lagi sedikit ruang di hidupnya untuk menjalin relasi damai dengan sesama Ukraina yang masih memiliki pertalian darah dari segi sejarah dan budaya.
Efek dari keputusan konyol Putin Ukraina, Rusia, dan dunia menderita. Penderitaan yang disebabkan oleh manusia atas dasar minus nalar seorang pemimpin negara adalah sandiwara konyol yang akan abadi terkenang di dalam sejarah hidup umat manusia.
Beberapa hari ini saya mengikuti berita peperangan yang sedang terjadi di Ukraina. Mauriopal salah satu kota terpenting di Ukraina sudah dihancurkan rata tanah oleh militer Rusia.
Di sana tidak ada lagi wajah-wajah indah yang menghiasi kota itu. Kini segalanya tinggal kenangan yang tertulis rapi di dalam buku sejarah hidup anak negeri dan dunia.
Bangunan-bangunan tinggi menjukang langit kini rata dengan tanah. Tiada lagi kehidupan di sana.
Yang tersisa hanyalah asap debu yang mengepul menggugat akan tindakan idiot yang sedang disandiwarakan kepada dunia.
Dunia terus menggaungkan perdamaian namun gemanya tak memekakkan telinga Putin. Putin sedang pangku kaki di istana sambil pantau kematian anak manusia di negeri Ukraina.
Hingga kini Putin telah mati dan mati. Yang ada sekarang hanyalah binatang kutub yang kelihatan. Putin telah mati dari manusia. Ia mati dan menjadi binatang.
Mati dari manusia dan menjadi binatang pemangsa manusia.
Melihat sandiwara binatang Putin ini apakah masih ada ruang untuk dia menjadi pemimpin di hari-hari mendatang?
Semuanya ada di tangan rakyat Rusia. Kalau rusia ingin adanya kemajuan maka segeralah hentikan binatang pemangsa ini.
Ia sedang merusak kemajuan negara Ukraina dan rusia. Dunia pun menjadi korban dari minus nalar dan gagal berpikirnya ini.
Untuk sebuah negara yang besardan maju mesti memilih pemimpin yang memiliki hati yang damai dan mengalirkan sejuk kepada siapa saja di dalam menjalin relasi harmonis dengan negara-negara lain.
Hal ini demi kemajuan negara yang holistik dan bersaing dengan negara-negara lain. Musuh terbesar yang mesti dikalahkan oleh seorang pemimpin adalah emosi dan keegoismean diri yang memenjarahkan hati dan pikiran di dalam berelasi dengan Tuhan, sesama dan alam semesta.
Peluklah damai erat-erat dan janganlah lepaskan ia pergi lagi melalang buana kepada hati yang lain hingga lupa pulang.
Berikanlah ruang hati dan biarlah tetap menetap di sana mengalirkan energi cinta tanpa henti, karena damai adalah rindu terdalam dari hati setiap insan.
Damai mesti berakar dan bersemi dari dalam diri dan menjadi pancaran sejuk kepada sesama di sekitar.