Borong, Vox NTT- Hoga Toda FC asal Kelurahan Todabelu, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada berhasil meraih juara 1 pada Turnamen Bhayangkara Cup 1 Waelengga 2022.
Tim ini mengalahkan Sakura FC Aimere, Kecamatan Aimere dengan skor 2-1 dalam laga final yang berlansung di Lapangan Waelengga, Minggu (24/07/2022).
Final antara Hoga Toda FC dan Sakura FC menampilkan permainan yang sangat cantik dan fair play.
Selama 90 menit pertandingan berlangsung, kedua tim papan atas dari Kabupaten Ngada ini memberikan hiburan yang indah bagi lautan manusia yang memadati pinggir lapangan.
Penonton tidak beranjak dari tempat duduk karena terpukau dengan cara memainkan bola dari kedua tim.
Kedua tim menampilkan strategi yang sangat tinggi untuk meraih kemenangan pada laga final. Para pemain layak menampilkan yang terbaik dari Laga Turnamen Bhayangkara Cup 1 Waelengga.
Hoga Toda mendapatkan hadiah pembinaan senilai Rp20 juta ditambah dengan piala. Sementara Sakura FC mendapatkan hadiah pembinaan senilai Rp15 juta ditambah piala.
Sedangkan yang meraih Juara III yakni Montano FC dari Kota Bajawa mendapatkan hadiah pembinaan senilai Rp10 juta. Sementara Juara 4 diraih oleh Waelengga Selection FC mendapatkan dana pembinaan senilai Rp7.500.000
Bupati Manggarai Timur Agas Andreas menutup secara resmi turnamen Bhayangkara Cup I Waelengga dan menyerahkan dana Rp20 juta untuk mendukung turnamen itu.
Andreas menjelaskan, menang dan kalah itu pasti dalam sebuah pertandingan sepak bola. Pemainan sepak bola, kata dia, selain mencari kemenangan juga memberikan hiburan yang bagus bagi seluruh penonton.
“Saya memberikan apresiasi kepada panitia Turnamen Bhayangkara Cup I Waelengga yang sukses menyelenggarakan turnamen antarklub dari Kabupaten Manggarai Timur dan Ngada. Saya mendapatkan laporan bahwa dari awal sampai babak final, pertandingan yang aman. Ini memberikan contoh untuk turnamen-turnamen berikutnya,” jelasnya.
Ketua DPRD Manggarai Timur, Heremias Dupa memberikan sumbangan senilai Rp5 juta untuk mendukung penyelenggaraan Turnamen Bhayangkara Cup 1 Waelengga.
” Terima kasih kepada panitia yang memberikan pertandingan eksebisi saat pembukaan dan penutupan turnamen tersebut,” ucapnya.
Bupati Ngada Andreas Paru juga memberikan apresiasi kepada panitia P
Penyelenggara serta seluruh klub yang bertanding dengan menjaga sportivitas dan bersahabat.
“Ada yang unik yang dibuat panitia di mana pemain juara 1 dan 2 serta official dikalungkan selendang songket khas Manggarai Timur. Mengalungkan ini untuk menggantikan pengalungan dengan medali. Ini sangat unik dan langka. Sepak bola juga adalah pariwisata dengan memperkenalkan budaya-budaya setempat,” ungkapnya.
Paru mengaku sudah mendiskusikan dengan Bupati Manggarai Timur untuk menyelenggarakan turnamen bersama dalam waktu yang akan datang.
Menurutnya, NTT memiliki potensi pemain berbakat dalam sepak bola. Untuk ini, ke depannya dibenahi secara profesional. Sebab pertandingan harus profesional. NTT adalah gudang pemain yang berbakat.
Ketua Panitia Turnamen Bhayangkara Cup 1 Waelengga, Mikael Pakur saat memberikan laporan mengucapkan kepada Pemda Manggarai Timur dan Ngada atas dukungan selama bertanding.
Terima kasih pula ia sampaikan kepada 28 tim yang sudah berlaga di lapangan hijau Waelengga. Juga, kepada Polres Manggarai Timur Polsek Kota Komba, Pemerintah Kecamatan Kota Komba, penonton dan warga Kota Komba, dan seluruh panitia Turnamen Bhayangkara Cup 1 Waelengga.
Pelatih Hoga Toda FC, Yonas Longa, mengapresiasi dengan Pemda Manggarai Timur. Ia mengaku puas dengan lapangan sepak bola Waelengga yang walaupun belum menjadi stadion.
Meski begitu, ia memberi masukan agar sound system lebih bagus lagi ke depannya.
Kemudian Yonas menilai wasit dan panitia penyelenggara masih berjalan sendiri-sendiri. Untuk itu, ia berharap tim wasit dan panitia turnamen agar saling evaluasi dan membenahi ke depannya.
“Turnamen ini menampilkan atraksi budaya serta pariwisata budaya di Manggarai Timur. Ini sangat luar biasa di mana panitia mengalungkan selendang khas Manggarai Timur menggantikan pengalungan medali. Saya belum menjumpai ini di turnamen di Pulau Flores,” katanya.
“Saya bangga kepada Panitia yang melakukan yang terunik dengan mengalungkan pemain Juara 1 dan 2 bersama official dengan kain selendang tenun songke khas Manggarai Timur. Panitia sangat bagus menyelenggarakan Turnamen Bhayangkara Cup 1 Waelengga,” tambah dia.
Hal senada disampaikan Kapten Hoga Toda FC, Charles Bhuru. Ia mengatakan, penyambutan dengan atraksi budaya Manggarai Timur ini baru dan langka dan tentu saja sangat luar biasa.
“Saya sering bertanding di Pulau Flores, Kupang, Sumba. Saya baru alami pertama kali pemain dikalungkan dengan kain selendang tenun songket khas Manggarai Timur. Saya sangat terharu dengan inisiatif-inisiatif Panitia. Di Turnamen Bhayangkara Cup 1 Waelengga dengan menampilkan atraksi budaya yang unik, seperti saat dua tim masuk lapangan disambut dengan atraksi budaya khas Manggarai Timur,” ucapnya.
Penulis: Yunt Tegu
Editor: Ardy Abba