Labuan Bajo, Vox NTT- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Charles Angliwarman, meminta pemerintah untuk lebih peka terhadap suara penolakan yang disampaikan oleh sejumlah pelaku wisata di kota super premium Labuan Bajo.
Permintaan Charles tersebut menyusul adanya gelombang penolakan oleh sejumlah pelaku wisata menentang kebijakan kenaikan tiket senilai menjadi Rp3,75 juta dari sebelumnya Rp150.000 ke Pulau Komodo dan Padar, serta Perairan sekitarnya.
Charles menegaskan, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mestinya datang ke Labuan Bajo untuk mendengarkan kebutuhan pelaku pariwisata di kota ujung barat Pulau Flores itu.
“Perlu adanya diskusi bersama antara pemerintah dengan pelaku usaha, karena kami yakin yang terbaik dari pemerintah pasti terbaik juga untuk pelaku usaha pariwisata yang ada,” jelasnya pada Selasa (02/08/2022).
Menurut dia, pemerintah dan pelaku usaha mestinya tidak boleh berkonflik. Mereka harus menciptakan hubungan yang harmonis agar kebijakan yang dihasilkan tidak menuai pro dan kontra karena ada pihak yang dirugikan.
Untuk itu, Charles mengharapkan pemerintah segera membuka ruang dialog yang melibatkan semua pihak agar persoalan kenaikan tarik ke Taman Nasional Komodo (TNK) yang hingga kini masih tersumbat bisa segera dipecahkan.
Kadin Mabar juga, lanjut Charles, menaruh apresiasi terhadap sistem pengamanan yang dilakukan oleh aparat Kepolisian Mabar dalam rangka menjaga Kamtibmas di wilayah tersebut.
Namun demikian, terkait upaya penahanan terhadap sejumlah demonstran, Kadin Mabar akan bertemu pemerintah dan Kapolres Mabar agar dapat membebaskan mereka.
Charles juga meminta agar PT. Flobamor sebagai perusahaan BUMD milik Pemprov NTT yang menginisiasi platform INISA agar dapat bersinergi dengan pelaku usaha yang ada.
“Kami yakin teman-teman pelaku usaha pariwisata Labuan Bajo sangat tangguh dan expert dengan bidangnya, baik menyiapkan fasilitas dari Bandara sampai di daerah wisata, kolaborasi yang baik secara langsung akan mendukung pariwisata sebagai prime mover prekonomian NTT,” jelasnya.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba