Ruteng, Vox NTT- Nama Tomi Ngocung mendadak jadi sorotan publik setelah beberapa media online memberitakan tentang dugaan sisi gelap perjalanan roda pemerintahan Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tomi disebut sebagai salah satu orang yang turut berperan dalam skenario skandal dugaan penyuapan antara Adrianus Fridus, seorang kontraktor lokal
dengan istri Bupati Manggarai Meldiyanti Hagur Marcelina Nabit.
Tidak tanggung-tanggung, dugaan penyuapan tersebut bernilai fantastis yakni sebesar Rp50 juta dengan pola pemberian menggunakan kode “kemiri 50 kg” yang diantar ke Toko Monas, tempat usaha milik istri orang nomor satu di kabupaten itu.
BACA JUGA: Presidium PNPK Bicara Soal Dugaan Suap Proyek APBD Manggarai
Penyuapan tersebut bertujuan agar kontraktor bisa mendapatkan sejumlah proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Manggarai.
Kronologis Dugaan Suap
Kegiatan dugaan penyuapan tersebut rupanya sudah didesain matang oleh istri Bupati Manggarai.
Hal itu mengingat bahwa sebelumnya, kontraktor dipanggil menuju rumah jabatan (Rujab) Bupati Manggarai untuk mendiskusikan dugaan permainan gelap.
Adapun pihak yang terlibat dalam diskusi adalah istri Bupati Manggarai, Adrianus Fridus yang merupakan kontraktor, dan salah satu THL yang bernama Rio Senta. Saat ini dia bekerja sebagai THL di Dinas PUPR Manggarai. Diduga jasanya dipakai oleh Meldiyanti Hagur Marcelina Nabit untuk melakukan transaksi gelap tersebut.
BACA JUGA: Presidium PNPK Bicara Soal Dugaan Suap Proyek APBD Manggarai
“Duduklah kami bertiga. Ibu bupati (Meldiyanty Nabit), saya dan Rio Senta. Kesepakatan waktu itu 5 persen untuk empat paket proyek. Sepakatlah saya ambil empat proyek dengan pagu Rp1,485 miliar,” tutur Adrianus Fridus, kontraktor asal Kecamatan Lelak itu.
Setelah pertemuan berlangsung, Adrianus pun pulang kembali ke Labuan Bajo. Di sana, ia kerap dikontak oleh Rio Senta untuk menyerahkan uang Rp50 juta kepada istri Bupati Manggarai.
Ia akhirnya menyerahkan uang itu ke bendahara Toko Monas. Ia pergi bersama dengan Rio Senta yang diduga merupakan kaki tangan dari istri Bupati Manggarai untuk urusan permainan gelap tersebut.
“Kalau sampai di toko tersebut, kita tinggal masuk dan sampaikan, saya antar kemiri 50 kilogram, artinya saya mengantar dan sudah setor uang Rp50.000.000,00,” kata Adrianus.
Dalam perjalanan, proyek yang dijanjikan pun tidak jelas. Ia kemudian terpaksa mendesak Rio Senta untuk segera mengembalikan uangnya senilai Rp50 juta.
Berkat upayanya itu, uang pun berhasil dikembalikan melalui transfer bank sebanyak tiga kali pada 13 Agustus 2022 lalu. Pada transfer pertama, jumlah uang yang ditransfer sebanyak 30 juta. Kemudian transfer berikutnya masing-masing senilai Rp10 juta.
Siapa Tomi Ngocung?
Nama Tomi Ngocung memang tidak asing lagi di telinga masyarakat Manggarai pada umumnya. Sosok ini kerap terlibat dalam pengerjaan sejumlah proyek yang dananya bersumber dari APBD.
Sejumlah proyek yang dikerjakan Tomi antara lain, proyek pembangunan gedung perawatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Ben Mboy Ruteng dengan pagu anggaran sebanyak Rp11,7 miliar.
Proyek tersebut tengah diselidiki oleh pihak Kejaksaan Negeri Manggarai setelah dilaporkan oleh Lembaga Advokasi Demokrasi dan Kebijakan Umum (Ladikum) pada beberapa hari yang lalu.
Selain itu, Tomi juga dikabarkan sedang terlibat mengerjakan proyek Rumah Sakit Pratama yang berlokasi di Reo, Kecamatan Reok.
Keterlibatannya dalam Skandal Dugaan Suap
Tomi dikabarkan memiliki hubungan darah dengan Bupati Manggarai dan istrinya karena merupakan kakak ipar dari Meldiyanti.
Sebagai keluarga, Tomi memiliki peran besar dalam hajatan Pilkada tahun 2020 lalu, sehingga berhasil mengantar Hery Nabit menjadi Bupati Manggarai.
Sosok ini dikabarkan terlibat dalam dugaan skandal penyuapan Rp50 juta antara pihak kontrakfor dengan istri Bupati Manggarai.
Hal itu berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Adrianus yang pernah disuruh untuk menemui Tomi Ngocung dan menyerahkan uang dua persen.
“Saya sempat disuruh THL itu bertemu dengan WK dan TG, hanya saya bingung ketemu untuk apa terus dengan mereka. WK dan TG ini yang tukang bagi proyek di Manggarai ini pak,” katanya.
“Semua orang kenal WK dan TN itu pak, sekarang mereka kerja proyek DAK dengan pagu puluhan miliar di Manggarai,” lanjutnya. [VoN]