Ruteng, Vox NTT – Komunitas Peduli Disabilitas dan Kelompok Rentan di Desa persiapan Pongmeleng, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, resmi dideklarasi, Jumat (30/09/2022).
Hadir dalam deklarasi itu di antaranya; Pimpinan Yayasan Karya Murni Ruteng Suster Kristin Pasaribu, Kepala SMP Satap Pongmeleng Rikardus Arifin Tambe, mewakili tokoh masyarakat Hendrikus Haman, Koordinator Komunitas Peduli Disabilitas dan Kelompok Rentan Desa Persiapan Pongmeleng Fransiakus Xaverius Ndorang, dan juga kelompok sasaran penyandang disabilitas.
Koordinator Peduli Penyandang Disabilitas, Kelompok Rentan dan Perempuan Pongmeleng Fransiskus Xaverius Ndorang
mengatakan Komunitas Peduli Difabel, Kelompok Rentan dan perempuan adalah sebuah komunitas yang berkedudukan di desa persiapan Pongmeleng.
Menurutnya, komunitas ini mempunyai tugas untuk memfasilitasi para penyandang untuk menyuarakan hak-hak penyandang disabilitas terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kalau selama ini kita selalu mengstigma teman-teman difabel sebagai kelompok tak berdaya. Sebetulnya kita mempunyai keunika masing-masing sebagai mahluk ciptaan Tuhan,” ujar Ndorang kepada VoxNtt.com.
Koordinator Lapangan Yayasan Karya Murni Ruteng Sebastian Hanu mengatakan, dirinya dan yayasan mendukung kehadiran kelompok peduli disabilitas dan kelompok rentan di desa persiapan Pongmeleng tersebut.
Menurutnya, kehadiran komunitas tersebut untuk pemenuhan hak-hak disabilitas di desa persiapan Pongmeleng tersebut.
Ia berharap desa persiapan Pongmeleng ke depan siap menjadi desa Inklusi dan kelompok disabilitas, kelompok rentan lainnya sebagai mitra.
“Kami siap membantu dan mendukung beberapa program untuk pemberdayaaan disabilitas dan kegiatan ini juga mengundang rasa simpati pemerintah kabupaten Manggarai dalam mewujudkan impian menuju Manggarai inklusi disabilitas,” katanya.
Kepala SMP Satap Pongmeleng Rikardus Arifin Tambe berharap agar Komunitas Peduli Difabel bisa memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas yang belum terpenuhi oleh pemerintah.
“Semoga komunitas ini menjadi tombak terdepan untuk memperjuangkan hak penyandang disabilitas,” harapnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Persiapan Pongmeleng Hendrikus Haman
menyampaikan terima kasih kepada komunitas yang baru saja dideklarasi tersebut.
Ia berharap komunitas tersebut tidak hanya sebatas deklarasi terhadap keberadaannya tetapi punya rencana dan agenda untuk program-program komunitas ke depanya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba