Kupang, Vox NTT – Flobamora Film Festival (F3) telah hampir tiba pada puncak pergelarannya. Banyak hal telah dipersiapkan dan dilaksanakan untuk menuju puncak pergelaran tersebut.
Program-program seperti Bioskop Pasiar, Crowedfonding, Workshop Film Pelajar, dan lain-lain. Yang terakhir, panitia F3 telah melakukan Official Selection.
Program Official Selection ini merupakan kegiatan untuk menyeleksi atau mengkurasi film-film yang telah terdaftar sebagai ‘Film Kompetisi’ di dalam festival ini.
Program ini bermaksud sebagai upaya untuk meninjau kembali terkait koherensi dan relevansi film-film yang terdaftar dengan tema dari F3 itu sendiri.
Hingga tulisan ini diterbitkan, tercatat telah ada sejumlah film yang terdaftar sebagai ‘Film Kompetisi’di dalam festival ini. Selain itu, dari film-film kompetisi yang telah terdaftar itu, ada sekitar 10 film telah melalui proses kurasi dan lolos seleksi.
Adapun ke-10 film yang telah lolos kurasi, antara lain: ‘Anamnesi’ dari Ponix Production (Kupang), ‘Lewotanah’ dari Comuniao Pago (Lembata), ‘Sophia’ dari Komunitas Ugu Maumere (Maumere), ‘OH’ (Kupang), ‘Monday’ dari KFK (Kupang), ‘Sapi Terakhir Bapak’ dari Komunitas Film Kuan Kefa (Kefa), ‘Loss’ dan ‘Mama’ dari Beginner (Kupang), ‘Keru Baki’ dari Pondok Edelweis (Lembata), dan ‘Syndicate’ dari JBOCAST (Kupang).
Kesepuluh film yang telah lolos seleksi tersebut kemudian akan ditinjau kembali oleh juri dan dinilai.
Proses penilaian tersebut akan menjadi babak final, untuk kemudian mencari film mana saja yang akan menjadi pemenang dalam program ‘Film Kompetisi’ di F3 ini.
Terkait proses penilaiannya, ada tiga juri yang dihadirkan oleh F3. Ketiga juri tersebut antara lain: 1) Manuel Alberto Maia. Abe, begitu ia sering disapa, adalah seorang sutradara.
Salah satu film yang disutradarai oleh Abe adalah ‘Nokas’, yang mana telah diputar diberbagai festival dan pernah memenangi sejumlah penghargaan di beberapa ajang film. 2) Fanny Chotimah. Dia adalah seorang director, writer, dan produser film. Berdasarkan catatan CV-nya, Fanny tampak aktif dalam dunia perfilman, mulai dari pelatihan-pelatihan, pengalaman produksi, organisasi, dan lain-lain.
Wanita yang sedang aktif bersama Komunitas Film Kembang Gula ini, juga pernah mensutradarai beberap film, di antaranya seperti ‘Aku dan Bhineka’ (2020) dan ‘Rasa(h)’ (2021). 3) Yusuf Radjamuda.
Yusuf adalah seorang film director, producer, writer, dan editor. Dia juga cukup aktif di dunia perfilman. Yusuf telah malang-melintang melalui berbagai aktivitas perfilman, seperti filmografi dan peghargaan, serta pernah mengikuti workshop dan menjadi juri.
Salah satu film yang pernah disutradari oleh Yusuf Radjmuda adalah ‘Mountain Song’. Film tersebut berhasil mendapat beberapa penghargaan, seperti ‘Best Scrip Writer Asian New Talent Award 2019’, ‘In Competition World Cinema Amsterdam 2019’, dan ’Best Film Newcomers Section Asian Film Festival 2020’. (VoN)