Labuan Bajo, Vox NTT- Rangkaian kegiatan Festival Maritim di Labuan Bajo telah dimulai. Berbagai kegiatan ekologis seperti penanaman koral di Pulau Rinca bahkan sudah dimulai sejak beberapa minggu lalu.
Selain itu, berbagai atraksi sendratasik, dan Maritim Bazaar di Kawasan Marina III Waterfront City juga sudah resmi dilaksanakan sejak Jumat sore (21/10/2022).
Kemeriahan acara ini tidak saja berhenti pada Opening Ceremony kemarin, namun terus berlanjut hingga hari minggu mendatang.
Pada Sabtu (22/10/2022), misalnya, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sebagai penyelenggara event ini juga mengadakan “Aksi Bersih Pantai” di sepanjang Pantai Binongko, Labuan Bajo.
Kegiatan yang berkolaborasi dengan berbagai komunitas pegiat sampah dan waste management di Labuan Bajo ini merupakan wujud komitmen BPOLBF untuk terus menjaga lingkungan khususnya wisata bahari Labuan Bajo.
“Give Back for Good” yang merupakan slogan dalam Festival Maritim Labuan Bajo salah satunya diwujudnyatakan dalam kegiatan bersih pantai tersebut.
Beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Manggarai Barat, Trash Hero Komodo, Yayasan WWF indonesia, Komodo Water, Kole Project, Perempuan Peduli Lingkungan, Penggerak PKK Kecamatan Komodo, Politeknik eL Bajo Commodus, Hotel Sudamala Resort, serta beberapa komunitas pegiat sampah lainnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, M.Kes.
Saat membuka kegiatan ini, Wabup Mabar tersebut menyampaikan bahwa masalah sampah tidak bisa ditangani sendiri oleh Pemda, sehingga butuh kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak.
“Kita tahu bahwa masalah utama kita ini adalah masalah sampah, maka dari itu kita berusaha dan berkomitmen untuk mengatasi ini bersama-sama, bekerja sama juga dengan komunitas-komunitas peduli lingkungan, waste management, dan trash hero. Tugas pemerintah juga untuk membuat regulasi atau SOP untuk kapal-kapal sehingga sampah di pesisir dan laut itu bisa tertangani dengan baik. Mari kita sama-sama menjadikan Labuan Bajo ini tidak saja ramah dan indah, tetapi juga bersih dari sampah,” ujar Wabup Weng saat mengikuti dan membuka kegiatan bersih pantai tersebut.
Senada dengan pernyataan Wakil Bupati Mabar, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina juga melanjutkan bahwa kolaborasi yang masif ke depan sangat dibutuhkan untuk penanganan sampah ini.
“Ke depannya akan diadakan kolaborasi yang lebih masif lagi bersama komunitas-komunitas peduli lingkungan, dan juga membenahi sistem penanganan sampah yang ada di Labuan Bajo sehingga sistem penanganannya bisa berkelanjutan, ekosistem alampun berkelanjutan dan ujungnya adalah orang datang, nyaman, dan merasa bahwa Labuan Bajo bersih, sehat, dan indah,” ujar Shana.
Hasil Clean Up dalam kegiatan bersih pantai yang dikuti 98 orang dari berbagai komunitas ini, menghasilkan 293 Kg sampah, dengan klasifikasi 16 kg sampah daur ulang yang akan diambil oleh Kole Project sebagai mitra Waste Management Labuan Bajo Maritime Festival (LBMF) untuk didaur ulang, sementara sisanya akan diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Manggarai Barat.
Kolaborasi Waste Management ini juga sudah dimulai dengan pembersihan lokasi acara (Waterfront City) seusai acara hari pertama yang menghasilkan 73 kg sampah (11 kg sampah daur ulang, 62 kg sampah umum).
Kegiatan event yang dikolaborasikan dengan waste management ini diharapkan akan tetap menjaga kebersihan dan keindahan venue event baik sebelum event, saat event, dan setelah event tersebut dilaksanakan.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba