Borong, Vox NTT- Pil pahit terpaksa ditelan sebagian siswa SDI Wae Ciu, Desa Satar Kampas, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur.
Sebab, gedung Tambahan Ruangan Kelas (TRK) dari SDI Wae Ciu yang berlokasi di Kampung Larok, Desa Satar Kampas, ambruk rata tanah usai diterpa angin kencang pada Senin (02/01/2023) lalu.
Gadung darurat berukuran 20×5 meter itu dibangun pada 7 tahun lalu. Meski sudah lama dan tampak darurat, di TRK Kampung Larok terdapat 5 rombongan belajar dan terdapat 54 siswa. Selama ini mereka bertahan di tengah serba kekurangan demi menuntut ilmu.
Namun setelah angin kencang “mengamuk” dan meluluhlantakkan gedung darurat itu, kini proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tentu saja terganggu.
Camat Lamba Leda Utara, Agustinus Supratman mengaku, saat ini pihaknya bersama Pemerintah Desa Satar Kampas, serta sekolah induk (SDI Wae Ciu) sedang berupaya memberi solusi bagi 54 peserta didik, agar tetap mengikuti KBM pada tempat alternatif sementara yang disediakan.
Tempat KBM alternatif sementara adalah rumah penduduk, sambil menanti bangunan didirikan kembali.
Solusi ini diambil berkat kesepakatan bersama pihak pemerintah kecamatan, Forkopimcam, Pemdes, sekolah induk dan komite sekolah. Sedangkan target persiapan swadaya material warga hingga mendirikan bangunan hanya 10 hari ke depan.
“Sedangkan laporan bangunan sekolah TRK ambruk ini sudah disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur,” kata Camat Agus dalam keterangan tertulis yang diterima VoxNtt.com, Rabu (04/01/2023) malam.
Ia pun merincikan fasilitas sekolah yang mengalami kerusakan antara lain; kursi 42 unit, meja 35 unit, rak buku 5 unit dan papan tulis tripleks 5 lembar.
Selain itu, seng, balok, papan dinding dan pintu juga mengalami kerusakan berat.
Menurut Camat Agus, taksasi kerugian material bangunan darurat tersebut setelah dihitung bersama tukang setempat mencapai Rp52.750.000.
“Jumlah ini tidak termasuk swadaya warga dan pihak pihak yang merasa peduli dengan kondisi bangunan ini,” imbuh dia.
Penulis: Ardy Abba