Ruteng, Vox NTT- Seorang pria tanpa identitas yang jelas menempati sebuah lahan milik salah satu warga di wilayah Desa Jaong, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (02/02/2023).
Pria tersebut mengenakan sweater berwarna merah dan bercelana panjang warna putih kusam. Ia diduga tidak bisa berbicara atau berkomunikasi.
Pendiri Kelompok Kasih Insanis Nusa Tenggara Timur (KKI NTT), Pastor Avent Saur, mengaku sudah mengenal pria tersebut.
Ia adalah Fabianus Satu, warga Dusun Sadonuwa, Desa Tinabani, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende.
Fabianus menderita gangguan jiwa sejak belasan tahun lalu dan pernah dipasung dua kali. Dia juga pernah dirawat di Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose, Kabupaten Manggarai beberapa bulan lalu.
“Melalui sambungan telepon, dikabarkan bahwa Kepala Desa Jaong sedang berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Satarmese di Iteng untuk mengevakuasi Bapak Fabianus, selanjutnya akan diantar ke Dinas Sosial Kabupaten Manggarai,” kata Pastor Avent dalam keterangan tertulis yang diterima VoxNtt.com, Jumat (03/02/2022) pagi.
Sambil berupaya mengubungi pihak keluarga Fabianus di Ende, pihak KKI telah berkoordinasi dengan pemimpin Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose di Ruteng, Kabupaten Manggarai.
Hal itu agar bersedia menerima dan merawat Fabianus dengan biaya ditanggung oleh KKI Peduli Sehat Jiwa Provinsi NTT.
Menurut Pastor Avent, pihak Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose telah menyatakan kesediaan untuk menerima dan merawat Fabianus. Karena itu, ia meminta Pemerintah Desa Jaong dan Polsek Satarmese bisa engantar Fabianus langsung ke Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose.
“Di Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose, Bapak Fabianus akan ditempatkan pada ruang isolasi untuk perawatan yang lebih intensif, dan pengawasan beliau akan dibantu oleh relawan KKI Cabang Manggarai Barat,” jelasnya.
Pastor Avent menambahkan, KKI Peduli Sehat Jiwa Provinsi NTT juga telah menghubungi Dinas Sosial Kabupaten Ende dan Bupati Ende agar memikirkan dan mengambil langkah atas kasus yang dialami Fabianus, serta orang dengan gangguan jiwa lainnya yang sedang menggelandang di wilayah Kabupaten Ende.
KKI Peduli Sehat Jiwa Provinsi NTT, lanjut Pastor Avent, mendesak Bupati Ende Djafar Ahmad agar melakukan kerja sama legal dengan pihak Panti Renceng Mose demi menangani masalah gelandangan psikotik dan mengendalikan kasus-kasus pasung yang terus terjadi di Kabupaten Ende.
“Bupati Ende telah merespons informasi ini dan menyatakan siap untuk menggerakkan Dinas Sosial Kabupaten Ende untuk menanggapi kasus ini,” ujarnya.
Ia menegaskan kewajiban pemerintah daerah untuk menangani orang dengan gangguan jiwa yang menggelandang dan terpasung dilandasi regulasi yang terang-benderang dan jelas.
Beberapa regulasi tersebut, antara lain Undang-undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas (termasuk disabilitas mental/disabilitas psikisosial, Permenkes Nomor 54 Tahun 2017 tentang Penanggulan Pemasungan pada Orang dengan Gangguan Jiwa, Permensos Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Pencegahan dan Penanganan Pemasungan bagi Penyandang Disabilitas Mental, Permensos Nomor 16 Tahun 2019 tentang Standar Nasional Rehabilitasi Sosial (termasuk rehabilitasi bagi penyandang disabilitas mental yang menggelandang).
“Semoga pemerintah daerah di seluruh Provinsi Nusa Tenggara Timur meningkatkan perhatian dan tanggung jawab sosialnya untuk rakyat yang menderita gangguan jiwa pada umumnya, dan gelandangan psikotik serta korban pasung pada khususnya,” harap Pastor Avent.
Menurut dia, pengawasan pemerintah baik tenaga sosial maupun tenaga kesehatan dalam kerja sama dengan keluarga dan relawan terhadap orang dengan gangguan jiwa yang sedang menjalani proses pemulihan seyogiyanya dijalakan secara kompak agar kasus-kasus gelandang ulang dan pasung ulang bisa dikendalikan.
Di balik peristiwa itu, Pastor Avent pun mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Jaong dan warga Desa Jaong, serta Kepolisian Sektor Satarmese dan warga pemilik kebun yang telah memperlakukan Fabianus dengan penuh kasih dan rasa peduli yang sangat mendalam.
“Kalian adalah masyarakat yang baik dan pejabat serta staf pemerintahan yang amanah. Tuhan Yang Maha Esa membalas kasih dan kebaikan kalian semua,” tutup dia.
Baca di sini sebelumnya: Heboh, Pria Tanpa Identitas Tempati Kebun Milik Warga di Satarmese
Penulis: Ardy Abba