Oleh: Maria Heppylaria Nggabut
Pada era globalisasi yang sudah sangat maju ini, teknologi-teknologi di bidang media informasi dan hiburan mengalami kemajuan yang pesat.
Hal ini menimbulkan anak- anak dengan mudah mengakses informasi maupun permainan-permainan, baik yang berguna bagi mereka maupun hal-hal yang seharusnya tidak mereka ketahui sebelum cukup umur, pornografi misalnya.
Dengan menonton hal-hal tersebut dapat menimbulkan rasa penasaran dalam diri yang membuat mereka ingin melakukan hal serupa.
Belakangan ini media dihebohkan dengan munculnya kasus-kasus mengenai pelecehan seksual yang dilakukan anak usia dini. Hal ini dibuktikan dengan maraknya kasus pernikahan dini yang kian meningkat. Permintaan anak untuk mengajukan pernikahan dini ke pengadilan agama ponogoro adalah karena hamil duluan (Kompas. TV-10/01/23).
Dengan adanya hal di atas, maka pendidikan seksual sangat diperlukan bagi anak-anak yang mulai memasuki usia kanak-kanak hingga memasuki Sekolah Menengah Atas.
Pelajaran yang diberikan harus disesuaikan dengan tingkat usia dan pemahaman mereka.
Hal ini dikarenakan tingkat pemahaman yang berbeda. Oleh sebab itu, maka proses pemberian pelajaran juga harus dilakukan secara berbeda agar mereka mudah dalam memahami mengenai pendidikan seks.
Pendidikan seksual merupakan suatu keterampilan dan pengetahuan yang harus dimiliki anak sejak dini sehingga dapat membantu mereka dalam pembentukan karakter dan pola perilaku.
Dengan adanya pendidikan seksual yang diberikan sejak dini juga mampu menghindari mereka dari perilaku yang berisiko terhadap pelecehan seksual atau perilaku seksual menyimpang.
Pendidikan seksual sangat penting bagi karena tujuan utamanya adalah untuk menyadarkan anak pentingnya kesehatan dan martabat mereka dalam kehidupan ini.
Pendidikan mengenai seks bukan hanya sekadar diberikan oleh para guru di sekolah tetapi para orang tua harus lebih aktif dalam mengajarkan anak-anak mereka.
Karena orang tua yang lebih mampu memahami anaknya dibandingkan dengan orang lain.
Maka peran orang tua juga sangat penting dalam membantu mengembangkan karakter anak.
Para orang tua juga diharapkan untuk lebih membatasi anak dalam penggunaan alat teknologi.
Sebab, alat teknologi sebenarnya dapat dijadikan sebagai sumber utama bagi anak dalam mencari dan melakukan sesuau.
Dengan adanya kasus pelecahan seksual di masyarakat sekarang ini harapannya bisa menjadi evaluasi kita untuk ke depannya bahwa pendidikan seks sangat diperlukan apalagi bagi anak generasi milennial sekarang ini..
Hal itu agar mampu membentuk karakter dan pola hidup anak sejak dini, sehingga mereka mampu untuk menghindari hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan sesuai dengan tingkatan usia mereka.
Dalam memberikan pendidikan seksual ini sangatlah diperlukan juga dampingan orang tua agar agar mempermudah anaknya dalam memahami.
Penulis adalah siswi Kelas XII IPA SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo