Labuan Bajo, Vox NTT- Sejumlah langkah persiapan telah dilakukan pemerintah menjelang ASEAN Summit tahun 2023 yang digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Satuan Polisi Pamong Praja (POLPP) yakni dengan menutup rumah kontrak (Ruko) milik Pemda yang dipakai oleh pedagang di Tempat Penjualan Ikan (TPI). Operasi penutupan itu dilakukan pada Rabu (03/05/2023).
Diketahui, biaya sewa Ruko milik Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat itu sebesar Rp1.350.000 per bulannya.
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng kemudian merespons upaya penutupan Ruko yang dilakukan Pemkab Mabar itu menjelang ASEAN Summit di Labuan Bajo.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng Laurensius Lasa menilai tindakan yang dilakukan oleh Pemkab Mabar tentu saja merugikan masyarakat Labuan Bajo secara ekonomi, terutama para pedagang yang sabar hari mengais rezeki dari berjualan.
“Apabila Ruko itu ditutup sementara selama Asean Summit, artinya masyarakat akan rugi. Apalagi pedagang ini sumber penghasilannya hanya dari sana,” ujar Laurensius dalam keterangan tertulis yang diterima VoxNtt.com, Kamis (04/05/2023).
Berdasarkan penelusuran PMKRI Ruteng, ungkap dia, pedagang tentu saja rugi sebelum dan saat pagelaran ASEAN Summit.
Setelah dikalkulasikan dengan harga sewa Ruko dengan penghasilan pedagang setiap hari, maka mereka kehilangan profit hanya karena penyelenggaraan Asean Summit.
“Berdasarkan pengamatan kami, bahwa Asean Summit yang semestinya membawa keuntungan bagi masyarakat Labuan Bajo, justru membawa kerugian bagi masyarakat Labuan Bajo”, tegas Laurensius.
Sebab itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat agar memberikan kompensasi kepada pedagang yang terdampak penutupan usaha jualan mereka.
“Kami meminta kepada pemerintah Manggarai Barat untuk berikan potongan harga sewa Ruko yang harus dibayar oleh pedagang untuk bulan ini, kalau bisa gratiskan saja untuk satu bulan ini ke depan,” usul Laurensius.
Sementara itu, hingga berita ini dirilis VoxNtt.com belum berhasil mendapatkan dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Mabar Fatinci Reyenilda terkait penutupan Ruko tersebut, meski sudah dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Terpisah, Kasat POL PP Mabar Stefanus Salut menjelaskan penutupan dilakukan berdasarkan hasil rapat khusus antara TNI dan Polri bahwa di TPI sangat dekat dengan salah satu venue untuk ASEAN Summit, yakni di Hotel Meruorah.
Menurut dia, penutupan dilakukan sejak 3 hingga 13 Mei 2023.
“Sehingga areal itu ke sana sampai TPI ditutup sementara dan solusinya tempo hari, ikan kering, ikan basah jualnya di Pasar Baru,” jelas Stefanus saat dikonfirmasi, Kamis malam.
Selain itu, semua kapal ikan bersandar di Pelabuhan Pelindo Multipurpose yang berlokasi di Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba