Jakarta, Vox NTT – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 Asean 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbukti memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat.
“Penyelenggaraan event yang berkelas internasional ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian setempat. Destinasi terbangun, UMKM terberdayakan, dan event menjadi kekuatan tersendiri sebagai sarana promosi untuk menarik wisatawan datang berkunjung,” kata Menparekraf Sandiaga dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2023).
Menparekraf Sandiaga mengatakan keketuaan Indonesia di ASEAN mendapat respons positif terutama tercermin dari anggota delegasi yang hadir dalam KTT ke-42 Asean 2023 pada 9-11 Mei 2023.
Di mana berdasarkan survei internal, ada 64 persen responden yang menilai KTT Ke-42 ASEAN 2023 terselenggara dengan baik, ada 87,6 persen responden yang mengatakan akan berkunjung kembali ke Labuan Bajo, dan 80 persen responden yang akan merekomendasikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata saat ke Indonesia.
“Semua pemimpin Negara Asean terpukau dan menyanjung keindahan alam di Labuan Bajo. Mereka tertarik untuk mengajak lebih banyak kunjungan wisatawan dari negaranya maupun mereka sendiri untuk kembali ke Labuan Bajo,” katanya.
Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Agustini Rahayu, menambahkan hasil survei ini membuktikan bahwa Labuan Bajo telah menjadi salah satu destinasi pilihan bagi wisatawan asal negara-negara ASEAN yang ingin berkunjung ke Indonesia.
“Secara branding, Labuan Bajo itu sudah menjadi top of mind (di pasar negara Asean),” kata Ayu, sapaan akrabnya.
Dalam kesempatan serupa, Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina mengungkapkan antusiasme masyarakat Labuan Bajo untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan KTT ke-42 Asean 2023 ini sangat tinggi, terutama saat pelaksanaan side event seperti Pesta Rakyat Labuan Bajo Street Carnival dan Festival Goa Batu Cermin yang juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
“Di setiap event tersebut selalu dipenuhi oleh masyarakat, dan pelaku parekraf bisa menjual produknya dengan lebih banyak dan memasarkan ke anggota delegasi. Kemudian yang paling penting juga, dengan kehadiran Tourist Information Center yang kami siapkan di lapangan bersama asosiasi, banyak paket-paket wisata yang terjual hingga sebesar Rp136 juta untuk para delegasi yang sengaja extend pascameeting di Asean Summit,” kata Shana.
Acara ini juga dihadiri oleh pejabat-pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. [VoN]