Kupang, Vox NTT-Hingga pertengahan Juni 2023 tercatat sebanyak 515 kasus gigitan anjing di NTT. Demikian dipaparkan Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil, Ina Laiskodat pada Jumat (23/06/2023) siang.
“Sebanyak 515 kasus gigitan anjing yang belum ada gejala 448. Rabies 63, gejala khas rabies 64,” ujar dia merinci.
Dia mengatakan jika pasien yang rawat nginap sebanyak 1 orang.
“Kota kupang belum ada kasus rabies ada beberapa warga yang kena gigitan dan cakaran anjing kita sarankan ke RS. Kita berharap tidak adalagi kasus kematian karena Sudah ada tiga orang yang meninggal,” kata dia.
Menurut Ina, proses penanganan yang paling mudah sebenarnya bisa di lakukan oleh masyarakat.
“Kalau terjadi gigitan, karena tidak tahu hewan ini rabies atau tidak cuci dengan air yang mengalir dan deterjen. Setelah dilanjutkan ke sarana kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, Kadis Peternakan Johanna R. Lisapaly mengimbau masyarakat yang punya agar hewan diikat atau dikandangkan.
“Kabupaten di Pulau Timor selain TTS berstatus terancam. Pemerintah memberikan instruksi ke seluruh daerah di Timor untuk menutup pergerakan dari satu daerah ke daerah lain,” kata Juliana.
Selain itu kata dia, Pemprov sudah melakukan pembentukan Satgas dan posko untuk penanganan linstas sektor.
Soal upaya vaksinasi menurutnya, saat ini giat dilakukan.
“Kami memang setiap tahun selalu melakukan vaksin. Namun dengan kejadian ini sebelumnya 17.500 dosis. Sebanyak 6.000 dosis sudah turun ke TTS,” katanya.
Menurutnya, Pulau Timor belum dilakukan pendataan rerkait dengan populasi anjing.
Kontribusi dan partisipasi dari masyarakat itu penting untuk ikut melakukan edukasi.
“Hingga 23 Juni kasus 515 gigitan di 28 kecamatan dan 130 desa. Kita berharap bukan semuanya gigitan anjing rabies. Sudah meninggal orang. Saya berharap jangan ada tambah-tambah lagi. Vaksinasi sudah dilakukan 5. 303 ekor di TTS,” tandasnya.
Penulis: Ronis Natom