Ruteng, Vox NTT- Kepala dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Manggarai Kanisius Nasak mengajak seluruh elemen orang muda kecamatan Lelak untuk selalu berpikir dan bertindak merawat alam demi kebaikan bersama, khususnya kebaikan generasi penerus ke depannya.
Ajakan itu dikemukakan Kanisius saat dirinya hadir sebagai pemateri tunggal dalam kegiatan yang diprakarsai oleh Alumni SMAK St. Stefanus Ketang bertajuk “Yang Muda Merawat Bumi” di Aula Thomas Krump pada Kamis (10/08/2023).
Kanisius menyampaikan bahwa saat ini kualitas air dan udara di dunia selalu mengalami penurunan. Hal itu disebabkan karena perilaku manusia yang kerap kali tidak ramah lingkungan.
Mengatasi persoalan tersebut maka tidak ada cara lain selain merubah pola pikir dan perilaku tentang alam. Alam menurut Kanisius tidak boleh dipandang sebagai objek yang bisa dieksploitasi sesuka hati melainkan juga sebagai subjek yang mesti dijaga dan dilestatikan.
“Dalam kaitan alam sebagai sebuah subjek maka sudah selayaknya memperlakukan alam seperti memperlakukan manusia pada umumnya. Kita tidak boleh seenaknya berperilaku merusak alam. Karena kalau seperti itu maka kita menciptakan jurang untuk diri kita dan generasi penerus bangsa ini,” ujar Ketua Federasi Kempo Nusa Tenggara Timur (FKI NTT) itu.
Tidak hanya beberapa hal tersebut, putra kelahiran Cancar itu juga menjabarkan tentang hal-hal praktis yang dilakukan oleh DLHD Manggarai dalam kaitan dengan upaya penyelamatan alam.
Seperti misalnya melakukan sosialisasi atau edukasi tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, gerakan penanaman pohon dan perluasan wilayah pengangkutan sampah di beberapa ibukota kecamatan di Manggarai sampai ke tingkatan kelurahan.
Seperti misalnya di Kelurahan yang ada di Kota Ruteng, ibukota kabupaten Manggarai dan di beberapa ibukota kecamatan seperti di Pagal, Reo, dan Cancar.
Kanisius kemudian mengajak seluruh elemen orang muda kecamatan Lelak khususnya kepada para siswa-siswi SMAK Ketang untuk menjaga dan merawat bumi dengan tindakan nyata.
“Saya berterima kasih kepada para alumni SMAK Ketang dan kepada romo kepala sekolah serta kepada para siswa-siswi SMAK St. Stefanus Ketang yang membuka ruang dialok tentang alam dan kompeksitas persoalannya. Mari kita menjaga dan melestarikan dengan baik alam ini untuk kebaikan kita bersama,” tutup Kanisius.
Sejalan dengan Kanisius, Gulif Ebat, Ketua panitia kegiatan seminar juga menegaskan beberapa hal penting yang menjadi dasar pijak sehingga mendorong para alumni SMAK Ketang untuk melakukan seminar dan membahas khusus tentang alam.
Gulif yang merupakan alumni angkatan kedua SMAK St. Stefanus Ketang menyampaikan bahwa kegiatan tersebut adalah hasil dari sebuah permenungan dari para alumni selama menjalani masa liburan.
“Setelah berdiskusi panjang, kami bersepakat untuk memfokuskan perhatian kepada produk alam saat ini. Karena kami melihat bahwa kita masih terperangkap pada sebuah paradigma yang menganggap bahwa manusia adalah pusat dari segala sesuatu. Dalam konteks alam, manusia merupakan Tuhan bagi alam sehingga kita seenaknya melakukan eksploitasi,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Paradigma seperti itu menurut Gulif mesti dipangkas. Salah satunya dengan melakukan seminar agar memberi pemahaman yang sama kepada para generasi muda khusunya siswa-siswi SMAK St. Stefanus Ketang.
“Oleh karena orang muda sebagai agen of change, maka dari itu perlu tindakan nyata untuk merawat lingkungan dengan mengangkat tema ‘Yang Muda Merawat Bumi’. Kegiatan ini juga dilatarbelakangi dari Ensiklik Paus Fransiskus tentang ekologi. Harapannya, SMAK Ketang merawat rasa kebersamaan dengan kecintaan kepada lingkungan,” tutupnya.
Terpisah, Kepala SMAK St. Stefanus Ketang RD. Bryan menyampaikan apresiasi kepada para alumni yang telah menggagas kegiatan seminar tersebut.
“Kita patut bersyukur kepada Tuhan atas penyelenggaran kegiatan seminar hari ini. Karena itu, mewakili seluruh keluarga besar SMAK St. Stefanus Ketang saya mengucapkan terima kasih kepada pemateri tunggal kita dan juga kepada seluruh alumni yang menjadi inisiator kegiatan hari ini,” ujar RD Bryan.
Ia pun berharap agar kegiatan tersebut bisa mendorong keluarga besar SMAK Ketang untuk mengembangkan pendidikan berwawasan ekologis serta bisa mempertahankan kebiasaan positif yang pro ekologis di lingkungan sekolah.
“Besar harapan saya semoga melalui kegiatan seminar hari ini, di sekolah nanti ada gerakan bersama. Dan saya pikir kegiatan ini bisa berdampak positif pada gerakan bersama yang sudah kita tentukan selama ini seperti memungut sampah setiap pagi hari dan kelompok pencinta alam,” tutupnya.
Penulis: Igen Padur