Ruteng, Vox NTT- Populasi manusia yang wajib dilindungi oleh negara bukan hanya pria dan wanita, tetapi juga kaum waria. Kehidupan mereka setiap hari menunjukan bahwa mereka juga populasi yang wajib mendapat pemenuhan hak tanpa adanya diskrimintaif.
Karena itu kelompok waria di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang tergabung dalam komunitas Transpuan Ruteng menggandeng KPAD menggelar sosialisasi di Hotel Revayah, Jumat (8/9/2023), dengan tema “Cerita Kehidupan Transpuan Manggarai”.
Mereka mengundang Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut untuk membuka kegiatan tersebut sembari memutar video dokumenter tentang pengalaman pahit dan perjuangan hidup para waria di Manggarai dari waktu ke waktu.
Tujuannya ingin menunjukan eksistensi diri di hadapan Pemerintah bahwa kehidupan mereka sama seperti pria dan wanita, ada kesetaraan dan kesejahteraan yang harus didapat, ada pemenuhan hak yang harus diterima tanpa diskriminatif.
Staf Komunitas Arus Pelangi Kupang, Ino dalam pidatonya mengatakan, momen ini adalah hari bersejarah bagi teman-teman Transpuan Ruteng karena berkat kerja keras sejak tahun 2019 telah memiliki hasil dengan diproduksinya sebuah film yang menceritakan kehidupan waria kaitannya dalam pemenuhan hak atas air, sanitasi dan kebersihan.
Pertemuan bersama hari ini, kata Ino, memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan, kesetaraan gender dan kesejahteraan masyarakat melalui program air, sanitasi dan higiene yang inklusif dan berkelanjutan.
Program ini, katanya lagi, berpusat pada pendekatan berbasis kesetaraan gender dan inklusi sosial, yang secara aktif melibatkan elemen masyarakat khususnya perempuan, kelompok marginal dan penyandang disabilitas.
Selain itu, tambah Ino, kegiatan ini juga mengidentifikasi kebutuhan para waria untuk memberikan penguatan pada komunitas terkait penerimaan diri dan seksualitas, karena kendati Kabupaten Manggarai dan Provinsi NTT memiliki situasi umum yang jauh lebih kondusif dari wilayah Indonesia lainnya, tetap saja para waria masih kerap menerima adanya perlakuan yang tidak manusiawi dari masyarakat seperti pelecehan dan perundungan.
“Karena itu kegiatan ini menjadi langkah awal bagi kami semua yang mendukung teman-teman Transpuan Ruteng agar menjadi sebuah komunitas yang dapat berdaya untuk memperjuangkan hak terhadap ruang aman ketika sedang berada di ruang publik,” tutur Ino.
Ia pun mengajak Pemerintah Kabupaten Manggarai, teman-teman KPAD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, TNI Polri dan masyarakat untuk mewujudkan ruang aman agar tetap kondusif dan semakin inklusif bagi teman-teman waria.
Sementara itu, Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya membuka jalan bagi komunitas Transpuan Ruteng atau para waria seluruhnya untuk mendapat pemenuhan hak terhadap keadilan hidup di daerah ini. Sebab, kewajiban negara secara undang-undang adalah memelihara rakyatnya tanpa diskriminatif
Ia juga menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi film yang diputar terkait kisah-kisah kehidupan para waria yang selalu dihina, ditertawai ketika berada di ruang publik.
“Biasanya kalau di pasar, di pesta-pesta atau di ruang publik lainnya mereka ini ditertawai dan dicemooh. Nah sekarang mereka mau lawan itu dan meminta semua pihak termasuk pemerintah untuk menghargai dan mengakui bahwa mereka juga ciptaan Tuhan yang wajib mendapat perlakuan wajar sama seperti kita,” kata Heribertus.
Selaku Pemerintah, ia menegaskan bahwa pihaknya akan tetap membuka jalan untuk memberi rasa aman bagi para waria yang sifatnya praktis.
Artinya, pemerintah akan tetap bertanggung jawab jika ada soal dalam aspek apa saja. Pemerintah juga merasa prihatin dengan kehidupan para waria. Sekarang saatnya bekerja sama membangun apa yang menjadi pemenuhan hak.
Ketua Harian Komisi Penanggulan AIDS Kabupaten Manggarai itu juga berharap agar para waria menjauhi pergaulan dan seks bebas agar terhindar dari bahaya HIV AIDS.
“Selain wakil bupati saya juga ketua harian Komisi penanggulangan AIDS. Tentu saya mengajak para waria untuk memahami tentang bahaya penularannya dan cara pencegahan, sebab para waria juga rentan prilaku seks bebas,” katanya.
Untuk diketahui, kegiatan itu dihadiri Kasat Binmas Polres Manggarai AKP. Gusti Putu Sabah Nugraha bersama anggota, Sekretaris KPAD Manggarai Kosmas Takung bersama Staf, Camat Langke Rembong Yohanes Emiliano Alexander Ndahur, Insan Pers dan para komunitas waria.
Kontributor: Berto Davids