Kupang, Vox NTT- Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johanis Asadoma, S.I.K., M.Hum mengajak semua pihak untuk memerangi stigma NTT sebagai pelabuhan perdagangan orang.
“Mari bergandengan tangan memberantas Tindak Pidana Perdagangan Orang,” ajak Kapolda Johanis saat menghadiri pengukuhan dan pembekalan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia “Kawan PMI” di Aston Hotel Kupang & Convention Center, pada Selasa (19/9/2023), sebagaimana dilansir dalam siaran pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT.
Pada kesempatan yang sama, ia juga menyambut baik dikukuhkannya Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia NTT.
“Terima kasih kepada BP2MI yang telah menginisiasi terbentuknya Kawan PMI, ini menjadi penanda tidak komprominya kita terhadap sindikat TPPO,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Dapil NTT Ratu Ngadu Bonu Wulla, S.T yang turut hadir pada kegiatan tersebut menegaskan, perdagangan orang atau human trafficking menjadi persoalan kemanusiaan yang harus diberantas bersama.
Oleh karena itu, menurut dia, pengukuhan “Kawan PMI” merupakan langkah BP2MI yang baik.
Dikatakan, BP2MI telah melaksanakan sejumlah upaya pencegahan TPPO di antaranya; penguatan jalur diplomatik, memprioritaskan penempatan calon PMI yang memiliki keahlian, peningkatan efektivitas Satgas TPPO lintas sektor, pelatihan calon PMI oleh Kemnaker pada setiap Balai Latihan Kerja (BLK).
“Untuk diketahui sejak tahun 2019 telah tersedia 40 BLKK di NTT,” kata Ratu dalam sambutannya.
BP2MI juga, lanjut dia, terus mendorong perlindungan jaminan sosial melalui BPJS Tenaga Kerja.
Ke depan akan terus mendorong kolaborasi Kemnaker bersama BP2MI dalam mewujudkan transformasi BLK menjadi Lembaga perluasan lapangan kerja berstandar internasional.
Penulis: Ardy Abba