Betun, Vox NTT- Timor adalah sebuah pulau di bagian selatan nusantara, terbagi antara negara merdeka Timor Leste dan kawasan Timor Barat, bagian dari provinsi Nusa Tenggara Timur di Indonesia. Adapun luas Pulau Timor sekitar 30.777 km².
Penduduk Pulau Timor, baik yang tinggal di wilayah Indonesia maupun wilayah Timor Leste terdiri dari beberapa suku bangsa khusus, yaitu orang Rote, orang Helon, orang Atoni, orang Belu, orang Kemak, orang Marae, dan orang Kupang.
Secara umum, antara Timor Barat dan Timor Leste memiliki banyak kesamaan, baik itu secara adat, budaya, agama, turunan dan ras. Hanya yang menjadi perbedaan adalah Timor Leste (Timor Timur) sebagai negara yang berdaulat sejak 20 Mei 2002.
Karena kesamaan adat, budaya, agama inilah Pemerintahan Republik Demokratik Timor Leste mengadakan Festival Frontrera Interkambiun Kultura Ba Hametin Rekonsiliasaon di Bobonaro (Maliana) Timor Leste dari 15 – 17 November 2023.
Tujuannya diadakan rekonsiliasaon (Rekonsiliasi) adalah mempererat kembali tali persaudaraan sekaligus menghapus kembali pertikaian atau perbedaan politik masa lalu. Selain itu juga dibalut dengan festival budaya yang menampilkan tarian dan budaya dari Timor Leste dan Indonesia (Timor Barat).
Tamu undangan yang hadir berasal dari Kabupaten Belu, Malaka, TTU dan Kupang.
Pantuan VoxNtt.com, dalam kegiatan itu, perpaduan kultur masing-masing daerah sangat mempesona. Bagaimana tidak, segala macam tarian daerah dikemas dengan kultur Timor yang kental. Tali persaudaraan yang erat, menghapus permusuhan di masa lalu.
“Kita daratan Timor ini adalah saudara. Kita satu turunan, satu budaya dan satu ras yang mengikat persaudaraan ini. Kita berbeda secara politik, kami Timor Leste dan kalian Indonesia. Namun kita satu daratan yang punya budaya dan bersaudara,” ungkap Neliushak Sarmentu Menteri Pemuda dan olahraga Seni dan Kebudayaan Republik Demokratik Timor Leste, pada kesempatan makan malam bersama di Rumah Jabatan Presidente autoridade, Maliana, Rabu (15/11/2023).
Dari Malaka, pemerintah kabupaten mengutus 40 penari budaya untuk mengisi Festival Frontrera Interkambiun Kultura Ba Hametin Rekonsiliasaon.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Malaka Alo Werang, momen festival budaya ini sebagai wadah untuk menjalin kerjasama budaya dan promosi budaya dan pariwisata di Timor Leste.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi