Kupang, Vox NTT- Efek Presiden Joko Widodo menjadi kunci kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) di Provinsi NTT.
Hal itu disampaikan oleh Ketua TKD Provinsi NTT, Emanuel Melkhiades Laka Lena.
Melki menyebut sejumlah pembangunan saat pemerintahan Jokowi di NTT menjadi tolak ukur masyarakat mengarahkan dukungan ke Prabowo-Gibran.
Kemenangan Prabowo-Gibran adalah kolaborasi banyak faktor.
“Pak Jokowi ini program programnya akan berjalan di tangannya Prabowo dan Mas Gibran. Faktor yang membuat satu putaran termasuk faktor kecintaan terhadap Jokowi,” kata Melki di Kantor TKD PraGib NTT, Kamis (15/02/2024).
Atas kemenangan pasangan Prabowo-Gibran versi quick count Melki menyampaikan beberapa hal.
“Pertama kami tentu mengapresiasi seluruh masyarakat NTT yang sudah memberikan suaranya. Meskipun cuaca tidak mendukung tetap menggunakan hak pilih,” ujarnya.
Sebagai Ketua TKD Prbaowo-Gibran, Melki menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat NTT.
“Khususnya pendukung Prabowo-Gibran di NTT kami menyampaikan apresiasi. Atas nama TKD NTT kami ucapkan limpah terima kasih,” kata dia.
Dia juga mengajak masyarakat agar kembali merajut kebersamaan usai terbelah karena dukungan di Pilpres.
“Kami ingin mengajak masyarkat NTT proses politik pilpres sudah usai mari kita akhiri keterbelahan ini,” imbuhnya.
Meskipun sudah unggul melalui hitungan cepat, Melki mengatakan bahwa semuanya menunggu keputusan resmi KPU.
“Metode hitung cepat sudah kita lakukan sejak 2004. Umumnya hasilnya quick count tidak jauh berbeda dengab riil count dari KPU. Ini bisa menghindari kecurangan oerhitungan suara. Kami dari tim TKD NTT mengajak melihat ini sebagai kemenangan bersama. Sekarang waktunya bergandengan tangan untuk membangun Indonesia,” kata Melki.
Ketua tim pengarah TKD Prabowo-Gibran NTT, Esthon L. Fonay turut mengapresiasi atas kemenangan itu.
“Puji Tuhan seluruh dinamika perjalanan pemilohan umum berjalan dengan baik, lancar aman dan damai. Kita punya prinsip dalam politik kita berkompetisi dalam Tuhan kita bersaudara,” katanya.
“Kita tetap menunggu perhitungan KPU NTT yang punya legitimasi yang sah. Mudah-mudahan seluruhnya berjalan baik,” ujar Esthon.