Ruteng, Vox NTT- Ketua KSP Kopdit Spirit Soverdia, Pater Simon Suban Tukan menjelaskan bahwa hingga saat ini koperasi yang berkantor pusat di Ruteng Kabupaten Manggarai itu masih berhasil mempertahankan predikat sebagai koperasi berkategori sehat.
“Sampai dengan tahun 2023 ini kami masih mendapatkan predikat sehat dengan nilai 80,15. Setelah memeriksa beberapa aspek seperti tata kelola, resiko, kinerja koperasi dan permodalan. Penilaian ini dilakukan oleh pemerintah,” ujarnya di sela-sela kegiatan RAT, Kamis (21/03/2024).
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa pada tahun 2024 ini pihaknya berusaha untuk meningkatkan simpanan modal dengan penambahan 5 ribu rupiah simpanan wajib sehingga menjadi 20 ribu per bulan.
“Lalu kemudian meningkatkan modal dengan penambahan anggota baru. Dalam kesepakatan kami bersama minimal tahun ini 50 orang setiap bulan,” tambahnya.
Lebih jauh, ia juga menjelaskan, salah satu konsentrasi serius kedepan adalah mendorong pihak pengelola koperasi tersebut mengikuti program sertifikasi profesi sebagai manager.
“Kita juga menangani penanganan kredit macet. Capaian kami di tahun buku 2023 adalah 4,7% kredit lalainya, berarti standarnya masih di bawah gerakan koperasi yang harus di bawah 5% dan kami pada tahun buku 2023 berhasil mengembalikan itu sampai 4,7% saja,” ujarnya.
“Menurut saya ini capaian yang cukup besar. Apalagi kami sudah memberikan modal usaha yang cukup besar dibandingkan dengan pinjaman lainnya,” tambahnya.
Terpisah, Manager KSP Kopdit Spirit Soverdia, Yuliana Nelci menjelaskan, perkembangan aset KSP Kopdit Soverdia untuk tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar Rp1.059.756,36.
“Jadi dari aset Rp5.550.626,937 tahun buku 2022 menjadi Rp6.610.382,937 di tahun buku 2023. Jadi kenaikannya Rp1.059.756,36,” papar Yuliana.
Sedangkan untuk pertumbuhan perkembangan anggota lanjut Yuliana, pada tahun buku 2022 berjumlah 2052 anggota mengalami penambahan di tahun buku 2023 menjadi 2292 anggota.
“Untuk pencairan pinjaman anggota di tahun buku 2023 kami berikan pinjaman kepada 650 anggota dengan total pencairan mencapai Rp2.836.908.500 dengan tiga kategori yaitu pinjaman jenis pendidikan, kesejahteraan, dan usaha,” tutupnya.
Penulis: Igen Padur