Kupang, Vox NTT- Marthino C. Ndun menunjukkan potongan video yang disalin dari kamera CCTV dasbor mobil miliknya.
Potongan-potongan video yang tidak beraudio itu berupa rekaman yang tertangkap kamera saat kejadian dugaan pengeroyokan yang melibatkan oknum petinggi di Polda NTT beserta ajudannya.
Kepada VoxNtt.com, Rabu (17/4/2024) malam, sembari membuka kembali memori ingatannya saat kejadian nahas pada 02 April lalu itu, Marthino mengurai kejadian demi kejadian yang menimpanya.
Pada potongan video pertama, pada pukul 17.41 Wita, dirinya terlihat sedang memasukkan sebuah benda yang menurut pengakuannya adalah sebuah laptop di kursi bagian kiri depan mobil.
Sedangkan, di bagian belakang terlihat oknum petinggi Polda NTT yang belakangan diketahui adalah AKBP Febriansyah sedang duduk dengan seorang berbaju putih diduga ajudannya di depan kos.
Kata Marthino, usai menyimpan barang dan kembali menutup pintu mobil, dia berjalan hendak membuka pintu gerbang karena akan keluar.
Dua detik kemudian, bersamaan ketika dirinya membuka pagar sontak AKBP Febriansyah dan pria berbaju putih kompak berdiri dan berjalan ke arahnya.
Ada seorang berbaju putih dan memakai celana panjang abu-abu juga terlihat bergerak dari arah kiri menuju ke arah Marthino yang sedang membuka pagar kos. Menurut Marthino, dia adalah sopir AKBP Febriansyah.
Ada seorang ibu yang mengenakan baju hitam garis putih terlihat dalam video tersebut.
Pada beberapa potongan video, dia terlihat melerai AKBP Febriansyah saat menghampiri Marthino yang sudah masuk ke mobil dalam keadaan kepala bagian depan mengeluarkan darah.
“Saat itu saya mau cari tisu di mobil untuk lap darah di wajah saya. Karena tidak ada tisu saya buka baju lalu lap muka saya. Saat itu polisi itu masih datang ke saya. Ibu itu yang menahan dia,” katanya.
Setelahnya orang yang diduga sopir AKBP Febriansyah terlihat menghampiri Marthino dari bagian pintu kiri mobil.
“Di video itu kelihatan dia mengangkat kaki dan menendang saya saat saya sudah berdarah di dalam mobil,” ujarnya.
Di TKP Ada CCTV
Kata Marthino, di bagian depan kos, juga terdapat CCTV yang memgarah ke lokasi kejadian.
Letaknya berada di bagian atas tempat parkiran.
VoxNtt.com sudah meminta konfirmasi ke Chris penanggung jawab kosan itu.
Chris tidak menjawab telepon dan mengabaikan pesan yang dikirim VoxNtt.com beberapa kali.
Ketua tim kuasa hukum Marthino, Yusak Langga baru mendapatkan surat pemberitahuan pengembangan penyidikan dari penyidik pada Kamis, 18 April 2024 siang.
“Kami sudah dua kali ke Resta baru tadi kami dapat,” kata dia sembari menunjukkan surat itu.
Pada surat yang salinannya diterima VoxNtt.com, tertulis penyidik sudah melakukan pemeriksaan kepada korban dan sebanyak tiga orang saksi.
Penyidik juga sudah meminta rekaman CCTV di lokasi kejadian kepada pemilik kos.
Penulis: Ronis Natom