Labuan Bajo, Vox NTT- Wakil Bupati Manggarai Barat dr. Yulianus Weng menjelaskan, pelayanan kesehatan primer merupakan salah satu pilar transformasi kesehatan.
Hal ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan kesehatan berdasarkan siklus hidup yang mudah diakses dan terjangkau sampai pada tingkat masyarakat, keluarga, dan individu.
“Integrasi pelayanan Kesehatan primer bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif pada setiap fase kehidupan dengan tetap menyelenggarakan kuratif, rehabilitatif, dan paliatif secara komprehensif serta berkualitas bagi masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat,” jelas Yulianus saat kegiatan launching integrasi pelayanan kesehatan primer tingkat Kabupaten Manggarai Barat, di aula Hotel Prundi, Senin (13/05/2024).
Integrasi tersebut merupakan kerja sama Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat dengan USAID Momentum.
Yulianus menjelaskan, sebagian besar kasus kematian yang terjadi merupakan kasus yang dapat dicegah ataupun dicegah sebagian.
Selain itu, capaian standar pelayanan minimum bidang kesehatan juga masih jauh dari target dan belum mencapai 100 persen.
Karena itu, Yulianus menekankan peran pelayanan kesehatan primer sesuai siklus kehidupan yang terintegrasi untuk dapat menyediakan pelayanan sesuai standar minimal bagi seluruh masyarakat.
“Pendekatan pelayanan kesehatan primer dilakukan mulai dari tingkat kecamatan, desa/ kelurahan, dusun RW/RT dengan penguatan pemantauan wilayah setempat (PWS) perdesa/kelurahan serta kunjungan keluarga/kunjungan rumah oleh kader posyandu. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya menekan angka kematian. Karena dari data yang ada, sebagian besar kasus kematian yang terjadi merupakan kasus yang dapat dicegah ataupun dicegah sebagian,” ungkapnya.
Disampaiakannya pula untuk pemetaan disiapkan dua puskesmas sebagai tahap awal implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer, yaitu Puskesmas Labuan Bajo dan Puskesmas Wae Nakeng.
Hal itu dilakukan guna melihat kesiapan puskesmas bersama pustu dan posyandu dalam pelayanan kesehatan primer yang terintegritas.
Selain itu, dibutuhkan pula peran lintas sektor dalam rangka mendukung implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer (ILP).
Yulianus berharap kegiatan tersebut menghasilkan komitmen bersama dan berbagai upaya yang dapat dilakukan dalam mendukung implementasi integrasi ILP di Kabupaten Manggarai Barat.
Sementara itu, Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat (Takelmas) Kementerian Kesehatan RI, dr. Then Suyanti mengatakan, launching ILP ini adalah bagian dari transformasi pelayanan kesehatan primer yang sedang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan.
Transformasi ini, melalui integrasi layanan primer, berfokus pada tiga hal. Yang pertama adalah penerapan siklus hidup. Yang kedua yakni fokus dari integrasi layanan. Dan yang ketiga yakni memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan perdesaan.
“Penguatan struktur ini melalui penguatan puskesmas, pustu, dan posyandu, serta penguatan jejaring,” kata Then Suyanti.
Ia pun berharap pelayanan kesehatan primer dengan menerapkan siklus kehidupan telah diberlakukan.
Lebih lanjut, Then Suyanti mengatakan pelayanan di puskesmas akan terbagi menjadi lima klaster, yaitu Klaster Manajemen, Kalster Ibu dan Anak, Klaster Pelayanan Kesehatan Usia Dewasa dan Lansia, Klaster Penanggulangan Penyakit Menular dan Lintas Klaster.
Perubahan itu akan mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat melalui pemantuan dengan dashboard situasi kesehatan di setiap desa.
Melalui integrasi pelayanan kesehatan primer, peran puskesmas sebagai penanggung jawab wilayah dalam kesehatan di wilayah kerjanya akan semakin diperkuat dengan aktifnya PWS (pemantauan wilayah setempat) tingkat desa/keluruhan oleh petugas kesehatan bersama kader.
Lintas program, lintas sektor dan organisasi profesi di bidang kesehatan memiliki peran yang menentukan untuk keberlangsungan transformasi pelayanan kesehatan primer.
Launching ILP dan telemedicine ditandai dengan pemukulan gong oleh dr. Then Suyanti, disaksikan oleh Wakil Bupati Yulianus Weng, COP USAID Momentum Merijen, para kepala OPD, para camat, utusan Tim Penggerak PKK, para kepala desa, para kepala puskesmas, dan organisasi profesi.
Acara launching kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara penyerahan instruksi Bupati kepada perwakilan ketua OPD untuk mendukung penyelenggaraan ILP dan Telemedicine.
Penulis: Sello Jome