Ruteng, Vox NTT- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng kembali menggelar konferensi internasional bergengsi yang diberi nama International Conference on Humanity, Education, Language, and Culture (ICHELAC).
Konferensi yang diselenggarakan selama dua hari ini, yaitu pada Jumat (7/6/2024) dan Sabtu (8/6/2024), telah memasuki tahun keempat penyelenggaraannya.
4th ICHELAC mengusung tema “Strengthening Global Citizenship: Leveraging Language, Cultural Diversity, Humanity, and Sustainable Connectivity Towards Educational Transformation in The Digital Era”.
Menurut Ketua ICHELAC 2024 FKIP Unika Ruteng Rudolof Ngalu, tema ini menyoroti pentingnya memperkuat kewarganegaraan global melalui bahasa, keragaman budaya, kemanusiaan, dan konektivitas berkelanjutan dalam mendukung transformasi pendidikan di era digital.
Ia mengatakan, ICHELAC 2024 tidak hanya menjadi ajang bertukar ilmu dan pengalaman, tetapi juga sebagai sarana untuk mendorong kolaborasi lintas budaya dan membangun pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya kewarganegaraan global.
“Dengan demikian, diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap perkembangan pendidikan di masa depan,” kata Rudolof.
Konferensi ini dihadiri oleh empat keynote speaker ternama yang berasal dari berbagai institusi pendidikan terkemuka di dunia.
Mereka adalah, Mariane Turner dari Monash University, Australia, Anuncius Gumawang Jati dari Institut Teknologi Bandung Indonesia, Sumiarto Aji Purwanto dari Universitas Indonesia, dan Sebastianus Menggo dari Unika Santu Paulus Ruteng.
Selain menghadirkan keynote speaker, ICHELAC 2024 juga diikuti oleh lebih dari 50 pemakalah dari berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia yang berbagi hasil penelitian dan pandangan mereka terkait tema konferensi.
“Para pemakalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam diskusi mengenai peran bahasa, budaya, dan kemanusiaan dalam pendidikan di era digital,” ujar Rudolof.
Ia menambahkan, konferensi ini akan berlangsung dari pagi hingga sore setiap harinya, menggunakan platform media Zoom Meeting dan disiarkan secara live streaming di kanal youtube Unika Santu Paulus Ruteng.
Hal ini akan memastikan partisipasi yang luas dan memudahkan interaksi di antara para peserta dari berbagai negara.
Acara ini juga diharapkan dapat memperkuat jejaring akademik dan kolaborasi internasional dalam bidang pendidikan, bahasa, dan kebudayaan.
Penyelenggaraan event internasional ini menegaskan keberadaan FKIP Unika Santu Paulus Ruteng sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkomitmen untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Melalui berbagai program akademik dan kegiatan ilmiah seperti ICHELAC, FKIP Unika Santu Paulus Ruteng terus berupaya untuk memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas,” tutup Rudolof.
Penulis: Leo Jehatu