Tambolaka, Vox NTT- 81 siswa SMPK St. Josef Freinademetz Tambolaka, Sumba Barat Daya, NTT, mengikuti misa ekaristi penamatan dan perutusan pada Senin (10/6/2024).
Tema yang diusung yaknu, ‘Diutus untuk Menjadi Terang Bagi Dunia’. Ekaristi ini dipimpin oleh Pater Frans Seda, SVD didampingi para imam konseleberantes dari Komunitas Rektorat SVD Tambolaka.
Yang hadir dalam Ekaristi ini ke 81 siswa-siswi bersama orangtua wali, civitas akademika SMPK St. Josef Freinademetz, dan para tamu undangan.
Ekaristi dimeriahkan oleh koor SMPK St. Josef Freinademetz asuhan Ibu Bertha, dkk. Nuansa Ekaristi berjalan lancar dan khidmat.
Dalam pengantar awal, Pater Frans Seda, SVD mengatakan “Anda semua telah mengukir kisah indah di lembaga pendidikan ini selama tiga tahun.”
Perjumpaan dalam ilmu pengetahuan dengan guru adalah berkat untuk menjadi terang bagi dunia. Ke- 81 siswa dan Frater Enty, SVD yang telah satu tahun mengabdi di lembaga ini diutus pergi ke tengah dunia untuk menjadi terang seperti St. Josef Freinademetz yang diutus pergi ke tengah gelap dunia di negara China.
“Jadilah terang dan berkat bagi dunia,” ajak Pater Frans.
Dalam khotbahnya, Pater Frans selaku Kepala SMPK St. Josef menegaskan, terang mesti riil dalam realitas hidup. Terang mesti dilihat dan dirasakan. Terang bukanlah kata benda tetapi terang dalam nada yang lain, terang dalam versi yang lain.
“Segala sesuatu yang yang terberi selama 3 tahun di sekolah ini adalah proses terang yang telah kami berikan lewat berbagai ilmu pengetahuan. Terang itu kamu akan bawa ke tempat ke mana kamu diutus,” kata Pater Frans.
Selanjutnya guru matematika jebolan Kampus III Paingan Jogjakarta ini menjelaskan, ada pribadi yang sudah terang sekali, dan ada yang masih kunang-kunang.
“Semuanya diproses untuk menjadi terang di tengah gelap dunia hari ini. 81 anak yang tamat hari ini adalah terang bagi keluarga, almamater, dunia di tempat perutusan masing-masing,” imbuh dia.
Pater Frans juga menyampaikan terima kasih khusus untuk Frater Enty, SVD yang telah membagi seluruh totalitas diri di lembaga pendidikan ini selama satu tahun dalam Tahun Orientasi Pastoral (TOP).
“Frater Enty diutus untuk melanjutkan studi Teologi di Seminari Ledalero. Jadilah terang di tempat tugas anda masing-masing,” kata Pater Frans.
Selanjutnya acara ramah-tamah bersama di pelataran SMPK St. Josef Freinademetz Tambolaka yang diisi dengan tarian-tarian kreasi Sumba yang dipentaskan oleh siswa-siswi sekolah tersebut.
Kontributor: Yohanes Mau