Kupang, Vox NTT – Anggota Polresta Kupang Kota Bripka Muhamad Sukalumba atau Ados, menepis dugaan keterlibatannya sebagai pengantar dan pengawalan pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi ke pengepul.
Bersama tim kuasa hukum yang diketuai oleh Bildad Tonak, Senin (12/8/2024), Bripka Ados menegaskan, dirinya tidak terlibat sama sekali dan tidak mengetahui soal BBM.
“Saya sudah diperiksa di Propam. Diperiksa menangani benar atau tidak melakukan pengawalan.
Saya tidak pernah terlibat dalam urusan minyak,” kata Bripka Ados.
Senada dengan Bripka Ados, Ahmad Ansar alias Ahmad yang sebelumnya ramai disebut sebagai pengepul BBM subsidi di Kota Kupang membantah keterlibatan dirinya.
Ahmad juga menjelaskan soal drum yang dipasangi dengan garis police line di Jalur 40 pada kediamannya.
“Drum itu kosong sejak tahun 2023, saat itu saya sempat mengalami kasus BBM tapi saya jadi saksi. Drum sisa itu saya ambil mau jual kembali,” kata dia.
Ketua tim kuasa hukum, Bildad Tonak, menjelaskan kasus BBM yang menimpa kliennya tidaklah benar.
“Pemberitaan yang beredar selama ini juga tidak benar. Saya sudah cek ke Polresta Kupang Kota soal kasus BBM. Tidak ada laporan polisi. Tidak ada satu dokumen pun tidak ada penanganan kasus itu di Polresta Kupang Kota,” ujar Bildad.
Selain itu, kata dia, barang bukti tidak ada serta pelaku juga tidak ada pada kasus yang sama.
“Kalau begitu maka dari mana kasus itu ada. Kalau memang mereka berdua terlibat maka silakan aparat penegak hukum lakukan proses hukum. Kami mau meluruskan fakta-fakta yang ada,” jelasnya.
Meskipun begitu, Bildad akan menghargai proses hukum jika saja kliennya itu terbukti melakukan kesalahan.
“Jika mereka terbukti bersalah, kami tidak akan menghalangi proses hukum. Tapi jika tidak, kami akan mengambil langkah hukum tegas terhadap pihak-pihak yang menyebarkan tuduhan tanpa dasar,” tutupnya.
Sebelumnya, Kapolresta Kupang, Kombes Pol. Aldinan Manurung dalam siaran persnya pada 5 Juli 2024 lalu menyebut, bahwa Bripka Ados (A) anggotanya itu turut terlibat bekerjasama dengan para penimbun BBM Subsidi. Dan itu berdasarkan keterangan Ahmad dan Jali diduga pengepul BBM.
Penulis: Ronis Natom