Labuan Bajo, Vox NTT – Indonesia Finansial Group (IFG) Holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan berbagai sektor penting terciptanya peningkatan kualitas hidup masyarakat di Labuan Bajo, NTT.
Sejumlah pilar penting seperti peningkatan sektor Pendidikan, Kebudayaan, Sosial dan Lingkungan menjadi sasaran utama dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang dilakukan IFG bersama seluruh anak perusahannya yakni Jasa Raharja, Jamskrindo, Askrindo, Jaskindo dan IFG Life.
Dalam bidang pendidikan, salah satu kegiatan yang digelar adalah Talkshow Pemuda Berkarya dengan melibatkan siswa sekolah yang ada di Labuan Bajo serta mahasiswa Politeknik El Bajo Commodus pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan puncak acara yakni gelaran pentas seni dan budaya Youth Fest yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo dan dalam talkshow ini turut menghadirkan 3 orang muda sukses untuk memberikan motivasi pengembangan potensi diri bagi generasi muda di Labuan Bajo.
Ketiga orang muda ini yakni Putra Hawan selaku Owner Kole Project, sebuah komunitas yang konsen dalam hal daur ulang sampah, Marshinta Rahmadani, Ketua Yayasan Generasi Berdaya Mahacita atau Daya Cita Foundation yakni sebuah komunitas yang konsen dalam hal peningkatan sumber daya manusia dalam kewirausahaan dan ekonomi berkelanjutan serta Mart Sakeus, pemilik Lontart Guest House Nggorang yang sekaligus merupakan seorang seniman muda berbakat.
Stakeholder management CSER dari IFG Life, G. Agung Nugraha Susanta menyampaikan seluruh rangkaian kegiatan TJSL dari IFG beserta seluruh anak perusahaanya ini bertujuan untuk memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Labuan Bajo dalam hal pengembangan potensi dan bakat dari generasi muda di Labuan Bajo
“Kita berharap apa yg dilakukan IFG beserta anak perusahannya ini berdampak pada masyarakat dan lingkungannya sesuai dengan judulnya TJSL untuk masyarakat di labuan Bajo itu seperti ini kita harapkan bisa mengembangkan potensinya dan bisa lebih besar dan berkembang di kemudian hari sehinggah sasaran sosial dan ekonomi dari perusahaan itu bisa memberikan dampak positif buat masyarakat,” katanya.
Agung menambahkan, kegiatan TJSL IFG bersama anak perusahaannya di Labuan Bajo dan daerah sekitar sudah berlangsung selama 3 tahun dengan komitmen aksi yang menekankan pada sektor Pendidikan, Sosial, Kebudayaan dan Lingkungan.
“Jadi memang di kami ada beberapa pilar TJSL yang akan kami penuhi dan itu memang ditegaskan oleh para regulator, ada kebudayaan, sosial, ekonomi, pendidikan, kemudian ya memang karena ada beberapa sektor yang tadi ditargetkan dan kami juga sebagai satu anggota di dalam holding maka didalam pelaksanaan TJSL-nya kami berkolaborasi dan kolaborasi ini berkelanjutannya dari 3 tahun lalu,” jelasnya.
Selain itu, dalam pelaksanaan aksi sosial dan lingkungan ini juga meliputi rangakaian kegiatan penanaman pohon, pembersihan area pantai, coaching clinic, pemberian bantuan laptop bagi siswa SMP satap di Pulau Messah, dukungan pengelolaan air bersih di Pulau Messah melalui penyediaan meteran air, membantu proses penyelesaian kapal ambulance di Pulau Messah.
Selain itu juga kegiatan lainnya adalah pengadaan tong sampah untuk beberapa titik di kota Labuan Bajo dan renovasi bangunan sejumlah sekolah. Sementara pada pelaksanaan tahun tahun sebelumnya sektor lainnya yang turut menjadi fokus dukungan adalah sektor UMKM.
“Sedangkan untuk lingkungan disamping sasaran pembelajaran, ada edukasi untuk mengelola sampah, memungut sampah, penanaman pohon dan sebagainya. itu mencoba untuk memberikan pelajaran mengimplementasikan keberlanjutan lingkungan, semuanya diharapkan ini bisa menjadikan sosial maupun lingkungannya bisa lebih jangka panjang khusus bagi masyarakat dan lingkungannya di Labuan Bajo,” ujar Agung.
Dalam pelaksanaan Talkshow Pemuda Berkarya ini, IFG juga melibatkan Archipelago Foundation, sebuah lembaga yang juga fokus pada peningkatan dan pengembangan SDM berkualitas baik melalui sektor pendidikan, seni dan budaya, sosial, lingkungan dan kewirausahaan.
Penulis: Sello Jome