Labuan Bajo, Vox NTT – Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, menegaskan pentingnya kualitas data dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Dalam kegiatan Review Kinerja Tahunan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Manggarai Barat 2024, yang diadakan di Aula Kantor Bappeda Manggarai Barat pada Rabu, 12 Februari 2025, Yulianus mengatakan, agar upaya penurunan stunting tepat sasaran, kualitas data harus menjadi perhatian utama.
“Faktor penting yang wajib diperhatikan adalah kualitas data, karena hal ini akan menentukan ketepatan sasaran dalam penurunan stunting,” ungkapnya.
Untuk menjaga kualitas data tersebut, ia menekankan prosedur pendataan harus dilakukan dengan baik oleh petugas yang terlatih, agar data yang diperoleh valid dan akurat.
Menurutnya, perbaikan data stunting sangat krusial sebagai rujukan dalam perencanaan, monitoring, dan evaluasi intervensi stunting.
Pengumpulan data yang baik, lanjut Wabup, dimulai dengan pemilihan alat ukur yang sesuai standar, petugas yang terlatih, serta prosedur pendataan yang tepat.
Selain itu, cakupan data harus dapat dikelola dan diukur dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Yulianus juga mengajak semua pihak terkait, termasuk petugas di tingkat desa atau kelurahan, bidan desa, petugas gizi puskesmas, serta kader-kader di desa untuk bersama-sama menelusuri dan menemukan bayi dan balita yang berpotensi stunting.
Yulianus menyebutkan beberapa ciri balita yang berisiko stunting, antara lain balita yang mengalami penurunan berat badan berturut-turut selama dua bulan, balita dengan gizi buruk atau kurang, balita penderita penyakit kronis seperti TBC dan alergi, serta balita dengan gangguan metabolisme.
“Balita yang berpotensi stunting ini harus mendapatkan penanganan secara bersama, tidak hanya oleh puskesmas, tetapi juga rumah sakit, dengan melibatkan dokter anak,” tegas Yulianus.
Kegiatan review kinerja tahunan ini merupakan langkah kedelapan dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai masalah dan kendala yang dihadapi pada tahun 2024, serta merumuskan analisis situasi dan rencana kerja untuk program percepatan penurunan stunting Kabupaten Manggarai Barat di tahun 2025.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperbaiki perencanaan dan penganggaran, baik dalam intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif.
Yulianus berharap, rumusan yang dihasilkan dari kegiatan review ini dapat diintegrasikan dengan program kegiatan yang ada di OPD masing-masing, sehingga dapat dimasukkan dalam perencanaan di tahun yang akan datang.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Adrianus Ojo; Kepala Dinas Kominfo, Paulus Setahu; Sekretaris Bappeda, Martha Alfanita; perwakilan dari BPOM; serta utusan dari berbagai perangkat daerah terkait.
Penulis: Sello Jome